Urbanwomen – Ketika orang menjalin hubungan denganmu, tampaknya akan sangat mudah berubah dan tidak menjadi dewasa dan kamu hanya mengencani seorang remaja yang bertubuh dewasa. Faktanya, semua wanita mampu hidup aman dan tenang baik dengan tanpa lelaki. Hal ini bisa terlihat dari sikap dia yang awalnya menawan tapi ada sesuatu tentang kenaifan dia. Agar kamu bisa lebih mengerti, berikut 5 tanda bahwa kamu berkencan dengan orang yang tidak dewasa secara emosional.
1. Semuanya dianggap masalah dan merasa drama diperlukan
Kehidupan emosional pasanganmu menyerupai bola pin yang memantul dari satu masalah ke masalah lainnya. Contohnya, ketika atasan pasanganmu memberikan promosi kepada orang lain, baginya ini bencana karena baginya ini preferensi yang tidak adil (padahal memang karyawan yang dipromosikan bekerja lebih lama dan memiliki kinerja yang baik). Kalau dia seorang yang tidak dewasa secara emosional, dia akan beranggapan bahwa resign menjadi jawaban dan dia akan lihat seberapa baik perusahaan tersebut tanpanya. Jika seorang teman tidak menjawab teleponnya akan menciptakan kemarahan dan keputusasaan karena itu mereka akan mengatakan, “Saya akan menjauhinya. Saya tidak butuh teman seperti itu!” Seorang yang tidak dewasa secara emosional akan selalu membuat drama dalam hidupnya.
2. Dia hidup dengan keyakinan tak terucap bahwa “Jika kamu tidak setuju dengan saya, kamu adalah orang yang sangat jahat”
Beberapa tipe kreatif akan memberitahumu bahwa dengan tidak menyetujuinya, kamu telah “melukai”. Atau lebih parahnya, “kata-katamu adalah bentuk kekerasan terhadap saya”. Jika kamu seorang yang baru dalam masalah ini, kamu mungkin menanggapi dengan mencoba menunjukkan bahwa kamu tidak bermaksud jahat. Kamu pun akan merasa menyesal dan mengikuti apa yang mereka katakana agar tidak dianggap telah melukainya. Salahnya di sini, para orang awam tidak tahu bahwa pasangannya hanya tidak dewasa secara emosional.
3. Perselisihan sering terjadi
Kamu dan pasangan sering berada dalam perselisihan, entah itu kecil atau besar. Kamu pun selalu menjadi pihak yang selalu meminta maaf karena kamu selalu salah. Kemampuan untuk memunculkan konflik dari topik yang tidak berbahaya adalah kekuatan orang dengan emosi yang tidak dewasa. Perbedaan kecil tentang rencana liburan, pandangan seseorang tentang teman, atau politik memicu badai api argumentative. Akal tidak berperan dalam menyelesaikan ini.
4. Pasanganmu selalu merasa bahwa mereka korban
Kamu mungkin sering merasa bahwa setiap ceritanya soal tentang pekerjaan, keluarga besarnya, atau apa pun, dia yang merasa bahwa dia adalah korban. Dia pun merasa bahwa dia membutuhkan perhatian dan dukungan tak terbatas darimu. Dengan mudahnya, ia melepaskan tanggung jawabnya sebagai orang dewasa normal. Jika kamu mengeluh tentang “status korban” mempersulitmu untuk berhubungan satu sama lain seperti orang dewasa, dia akan mencap anda sebagai orang yang sengaja menyakiti.
5. Perasaannya adalah segalanya
Bagi pasanganmu, jika terasa menyenangkan, “lakukanlah!” Emosi mendorong perilaku. Ketika kecenderungan untuk mengikuti perasaan secara membabi buta menyebabkan sakit hati, pasangan dengan emosi tidak dewasa akan menyesalinya. Dia akan merasa bahwa tidak seorangpun tidak mau berkontribusi dalam hidupnya. Kamu mulai berpikir, ini adalah waktu yang sangat tepat bagi pasanganmu untuk bertanggung jawab dan belajar dari kesalahan. Jika hal tersebut reaksimu, dapat disimpulkan kamu tidak memperhatikan dirinya.
Baca Juga: Ini 4 Tanda Bahwa Tidak Ada Chemistry di Kencanmu Menurut Para Ahli
Lima hal di atas membuatmu berpikir bahwa kamu mampu hidup aman dan tenang baik dengan tanpa lelaki, jadi apakah kamu akan bertahan atau segera putus?