6 Solusi Permasalahan Wanita yang Sering Dihadapi dalam Berkarir

Blog

Urbanwomen – Meskipun zaman sudah modern namun wanita tetap saja mengalami berbagai masalah, khususnya di dunia karir pekerjaan, apa sajakah? Yah, sejak masa RA Kartini memperjuangkan hak wanita bersekolah hingga kini, lebih dari seabad telah berlalu. Mudah rasanya untuk merasa bangga dan puas terhadap kemajuan yang telah dinikmati di tengah – tengah perjalanan waktu tersebut. Memang banyak hak yang diklaim kaum wanita, namun tak sedikit juga kondisi yang masih jauh dari ideal. Bahkan di dunia kerja area yang hanya bisa diimpikan oleh para perempuan dulu pegawai wanita masih juga mengalami permasalahan spesifik berbasis gender.

Tentu saja hal ini bukan berarti pegawai pria sama sekali tidak menghadapi masalah pelik di tempat kerja, namun sering kali isu yang dihadapi pegawai wanita dianggap sebagai suatu yang lazim dan harus diterima, kalau tidak suka silahkan jadi ibu rumah tangga saja. Kalimat gampang tersebut adalah contoh kelaziman yang sering diterima kaum wania. Apakah ada solusi permasalahan wanita dalam dunia karir yang bisa kita lakukan? Jawabannya pasti ada, meski tidak mudah diterima.

Peluang kerja

Ketika wawancara untuk kandidat wanita, kadang muncul pertanyaan mengenai status berkeluarga atau rencana menikah dan memiliki anak dalam waktu dekat. Pertanyaan ini muncul untuk menyaring pegawai wanita karena perusahaan khawatir adanya konflik produktivitas saat terjadi kehamilan dan kewajiban membayarkan upah cuti hami. Pertanyaan lain yang secara khusus mengecilkan niat kandidat wanita mencakup ketersediaan ditempatkan di kota terpencil atau pedalaman, dan bekerja lembur.

Sebagai wanita karir yang sudah mantap untuk mengabdikan hidup untuk menuju puncak karir, tentunya sudah mempunyai plan (rencana yang matang) misalnya kapan ia akan berhenti bekerja dan akan menikah, hingga kapan ia akan menjadi ibu rumah tangga seutuhnya. Jika hal ini sudah menjadi mindset hidup tentu saja semua akan berjalan baik. Semua peluang adalah emas, tinggal bagaimana kita menghiasi peluang tersebut dengan baik.

Kesenjangan gaji

Bila dilihat dari data Qerja, ada ketimpangan gaji antara pegawai wanita dan pria di Indonesia sebesar 12,36 persen. Namun, ada berbagai faktor yang mempengaruhi fenomena ini yang meliputi keengganan untuk melakukan negosiasi gaji hingga bias terhadap wanita yang sudah atau akan berkeluarga. Manajer cenderung berasumsi kalau pegawai wanita tidak akan mampu melakukan tugasnya dengan baik begitu mereka telah mempunyai anak.

Hal serupa juga direfleksikan dari peluang pegawai wanita untuk dipromosi yang lebih kecil dibanding kolega pria. Meski secara data demikian, namun dari beberapa faktor rasanya masih ada kesempatan para wanita dalam memperjuangkan kesenjangan gaji. Jika ia (wanita) mampu lebih hebat dari pegawai pria kenapa tidak untuk meningkatkan karirnya. Semua ada kesempatan, dan kita sebagai wanita harus berusaha. Yakin dan matang adalah modal awal untuk menggapai karir.

Delima berbusana

Dari sekian banyak perusahaan, pegawai wanita diwajibkan memakai pakaian atau aksesoris tertentu dengan peraturan spesifik seperti jenis sepatu yang dipakai, panjang rok, hingga warna lipstik yang dianggap pantas. Belum lagi mereka juga selalu terbebani dilema terkait penampilan, terlalu seksi, terlalu pendek, salah; kurang menarik salah. Aturan yang mengikat ini kurang atau sama sekali tidak diharapkan pada pegawai pria. Yah, mungkin sudah menjadi hal yang wajar bila perusahaan menuntut berbagai hal tersebut, namun kita sebagai wanita bukan berarti harus berkecil hati. Jika memang ini bukan kesempatan kita untuk berkarir sebaiknya tinggalkan, karena masih banyak peluang lain diluar sana, dan pekerjaan yang terlalu dipaksakan juga tidak baik untuk diri kita. Maka sebaiknya kita harus berpikir dewasa dan cerdas.

Keseimbangan karir dan keluarga

Menyeimbangkan antara kerja dan keluarga kadang masih menjadi beban pikiran wanita karir yang sudah berkeluarga. Tuntutan dari kedua sisi sering kali menimbulkan keresahan sehingga memaksa mereka memilih salah satunya dan seringnya, impian karir merekalah yang menjadi korban. Solusi permasalahan wanita seperti ini mungkin sudah banyak terjadi di belahan dunia, namun semua kembali pada keyakinan dan tekad kita dalam menghadapi semua. Jika memang keduanya dapat berjalan selaras kenapa tidak. Semua pasti ada jalan dan keduanya sama – sama penting. Karir untuk keluarga, dan keluarga adalah penopang karir.

Baca Juga: Inspirasi wanita Modern Indonesia Dalam Membangun karir di Era Digital

Apakah anda pernah mengalami permasalahan tersebut? Berbagai permasalahan diatas sudah menjadi hal umum. Namun, solusi permasalahan wanita tersebut masih bisa kita lakukan jika kita yakin dan percaya diri bahwa wanita juga berhak untuk berkarya. Karena wanita bukan hanya pelengkap hidup, tapi sumber kebahagiaan untuk semua.

Baca Juga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

Menu