Belajar-menerima-masa-lalu

Aku Belajar Menerima Masa Lalu Pasangan dan Tidak Mempermasalahkannya Lagi

Kisah Utama

UrbanWomen – Aku Vivi, 28 tahun, karyawan swasta, di Jakarta. Aku telah berpacaran selama 3 tahun. Dari awal memang kami sudah berkomitmen untuk sampai kejenjang pernikahan. Pacarku ini usianya lebih tua dariku. Dia bilang ingin menjalin hubungan serius denganku. Selama kami berpacaran, memang pacarku ini lebih suka membicarakan masa depan denganku ketimbang masa lalunya. Dia cukup tertutup tentang masa lalunya padaku.

Tiap kali aku bercerita tentang hubunganku di masa lalu, dia hanya menanggapi saja, tapi tidak bercerita lagi tentang dirinya. Dia hanya bercerita tentang keluarganya, dan sekalipun itu tentang masa lalunya, dia hanya bercerita tentang momen-momen dia saat masa kecil dan kenakalannya di sekolah. Mulanya aku merasa tidak masalah, dan cukup menyenangkan jika dia bercerita tentang masa kecilnya.

Tapi, semakin lama aku sadar bahwa dia tidak pernah cerita bagaimana hubungannya di masa lalu. Bagaimana tentang hubungan dia dengan mantannya, dan lain sebagainya. Aku selalu memancing dia supaya mau terbuka padaku, tapi cukup sulit. Aku lebih banyak bercerita daripada dirinya. Aku sudah mencoba untuk bertanya tentang masa lalunya, tapi dia selalu mengalihkan atau menjawab masa lalunya buruk. Setelah itu dia tidak lagi bercerita padaku.

Ini membuat aku penasaran. “Karena pacarku saat itu adalah orang yang sangat baik dan setia, mana mungkin dia memiliki masa lalu yang sangat buruk” Pikirku saat itu. Karena dia tidak mau terbuka, aku jadi penasaran dan mencari tahu sendiri seperti apa hubungan dia di masa lalu. Aku mencari sosial medianya, dan benar saja aku menemukan beberapa postingan foto dengan mantannya. Tapi, aku bingung waktu itu kenapa dia sering kali berfoto dengan wanita yang berbeda.

Aku juga menemukan sebuah pesan di DM Instagram. Dari sinilah aku mulai tahu, bahwa calon suamiku ini dulu sering bergonta-ganti pasangan dan punya kebiasaan buruk seperti mengonsumsi minuman keras. Kesalahanku yang mencari masa lalunya, akhirnya aku merasa kecewa sendiri dengan apa yang aku temukan.

Di sinilah yang jadi pemicu kami bertengkar. Calon suamiku sudah berusaha berubah menjadi lebih baik, dan tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama di masa lalu. Inilah yang membuat dia memilih menyimpan masa lalunya sendiri. Tapi memang, calon suamiku ini sangat baik bahkan aku sendiri sangat mengaguminya. Ternyata, masa lalunya lah yang membuat dia seperti sekarang. Dia berhasil berubah atas kemauannya sendiri, bahkan sebelum bertemu denganku.

Baca Juga: Baru Putus Udah Mulai Hubungan Baru? Hati-Hati Bisa Jadi Rebound Relationship!

Dia bilang hanya ingin menjaga perasaanku, karena dia tidak ingin aku kecewa dengan masa lalunya. Dari sinilah aku belajar, jika pasangan sudah mau berubah menjadi lebih baik, jangan pernah lagi mengungkit-ngungkit masa lalu atau mencari tahu kesalahannya. Lebih baik support dia untuk terus berubah menjadi lebih baik.

Kini, dia sudah menjadi suamiku. Aku merasa sangat dihargai olehnya. Bahkan kami sudah memiliki 1 anak perempuan. Suamiku juga penyayang dan pekerja keras. Aku tidak ingin lagi mengungkit kesalahannya di masa lalu

Sumber: Vivi, 28 tahun, nama disamarkan, di Jakarta

Baca Juga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

Menu