Aku Menikah Demi Orang Lain

Aku Menikah Demi Orang Lain

Kisah Utama

Urbanwomen – Aku berusia 28 tahun, tinggal di daerah Jawa Tengah, bekerja di sebuah toko. Di lingkungan tempat tinggalku perempuan yang lama belum menikah akan menjadi omongan tetangga. Banyak perempuan yang kemudian memutuskan untuk menikah hanya karena tuntutan orang sekitar saja. 

Bapakku sakit-sakitan. Sebagai petani badannya mudah pegal-pegal. Tetangga mengira sakitnya bapakku karena memikirkan aku yang belum juga menikah. Kedua orangtuaku sebenarnya tak begitu peduli dengan omongan tetangga. Tapi akulah yang lantas terpengaruh. Timbul rasa khawatir jika apa yang dikatakan tetanggaku itu benar, hanya saja bapakku tidak tega mengatakannya. 

Sampai akhirnya aku dekat dengan seseorang dan kami memutuskan untuk menikah walaupun baru 2 bulan berkenalan. Aku hanya tidak ingin orangtuaku terus-terusan jadi omongan tetangga. Aku takut bapakku makin sakit-sakitan. 

Sebelum menikah, laki-laki itu bercerita bahwa dia dari keluarga cukup mampu dan punya banyak tabungan. Kata-kata manisnya aku percayai begitu saja. Awal pernikahan, semua baik-baik saja. Setelah berjalan beberapa bulan terbongkarlah jika dia tidak punya tabungan sebanyak yang dia bicarakan. Pekerjaan juga serabutan. Sebetulnya aku tak begitu mempermasalahkan, karena saat itu kupikir kami bisa mengatasi masalah ekonomi bersama-sama. Yang aku tahu suamiku orang yang tekun dan baik. 

Setelah 2 tahun pernikahan, suamiku menjadi orang yang sangat kasar.  Beberapa kali dia melakukan KDRT, wajah dan badanku sering lebam-lebam. Awalnya aku sabar dan tidak membalasn, selalu mencoba berusaha untuk memaafkannya. Tapi lama-kelamaan aku sangat lelah. Kubalas dia.  Kulakukan apa yang dia lakukan. Aku berubah menjadi perempuan yang suka kebebasan. Aku sering pulang malam dan melawan suamiku. Karena masih kasar, aku laporkan dia ke pihak berwajib, hingga akhirnya dia masuk penjara. 

Baca Juga: Jangan Menikah Sebelum Kamu Melakukan 8 Hal Besar Ini

Setelah itu, aku belajar untuk kembali menjadi diriku yang dulu dan fokus untuk mengurus bapakku yang sakit. Ya, karena hanya omongan tetangga, rumah tanggaku menjadi seperti itu. Hal ini menjadi pembelajaran untukku agar pandai memutuskan segala sesuatunya atas dasar diri sendiri, apalagi soal menikah.

Sumber: Anonim

Baca Juga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

Menu