UrbanWomen – Sist tau gak sih berdasarkan hasil sensus BPS tahun 2010, Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa, lebih tepatnya terdapat 1.340 suku bangsa di Tanah Air loh. Banyaknya suku bangsa yang memiliki berbeda-beda adat dan budaya, membuat kita sebagai warga negara Indonesia kayaknya susah buat menghindari hubungan beda suku. Hubungan dengan satu suku yang sama saja kadang banyak perbedaanya, apalagi kalau beda suku.
Jadi yuk belajar tentang tantangan yang harus dihadapi saat menjalani hubungan cinta beda suku dan cara untuk menghadapi keadaan tersebut dari film ‘Lamaran’ yang dirilis tahun 2015 ini.
Film Lamaran mengangkat tema perbedaan budaya ke dalam ceritanya, yang mengisahkan dua sejoli bernama Aan dan Tiar yang berencana untuk menikah. Tapi, perbedaan suku di antara keduanya menjadi rintangan dalam hubungan mereka.
Berikut beberapa tantangan yang mungkin akan kamu dihadapi kalau menjalin hubungan beda suku, dan cara mengatasinya sist,
1. Kendala Bahasa
Walaupun kita punya bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia, tapi tentu bahasa daerah masih banyak digunakan, apalagi dikalangan keluarga besar rasanya lebih nyaman menggunakan bahasa daerah sendiri. Kalau berbeda suku, tentu ada perbedaan bahasa yang gak bisa dihindari dan bisa saja menjadi masalah saat berkomunikasi dengan keluarga besar pasangan.
Solusi:
Buka dirimu untuk belajar, salah satunya soal bahasa daerah. Kamu bisa mendengarkan pasangan atau keluarganya saat berbicara menggunakan bahasa daerah dan bertanya apa artinya, dan sedikit demi sedikit belajar.
2. Dikaitkan dengan stereotip suku tertentu
Asumsi tentang karakter sebuah suku kadang jadi hal yang sebenarnya belum terbukti kebenarannya. Tapi seringnya dalam sebuah hubungan cinta beda suku, salah satu pasangan sudah terburu-buru termakan stereotip tentang sebuah suku.
Seperti dalam film Lamaran, terdapat stereotip bahwa orang dari suku sunda itu jarang yang menjadi pengacara atau bekerja dibidang hukum. Mungkin kalau kamu menjalin hubungan beda suku bisa mendapatkan stereotip dari pasangan maupun keluarganya tentang suku asalmu.
Solusi:
Agar memiliki hubungan yang langgeng pada cinta beda suku, kamu perlu motivasi diri untuk mengenal pasangan sebagai pribadi seutuhnya tanpa embel-embel stereotip apapun. Hindari asumsi suku karena jarang terbukti kebenarannya.
Sebaliknya, terus pelajari diri pasangan dari segi minatnya, perspektif, cara pengambilan keputusan dan hal-hal yang jadi definisi seorang individu. Hanya dengan cara ini, kamu bisa saling memahami melebihi fisik dan latar belakang belaka, serta menikmati interaksi yang penuh arti.
3. Perbedaan pendapat saat menentukan tradisi pada acara penting
Untuk hubungan cinta beda suku yang akan memasuki tahap serius, pembicaraan soal tradisi pada acara penting seperti acara lamaran, pernikahan, hingga hal-hal yang berhubungan dengan cara mengasuh anak nantinya pasti akan muncul. Masalah ini tergolong sulit karena menyangkut keluarga besar jadi butuh pendekatan yang lebih hati-hati dari kedua belah pihak.
Seperti salah satu adegan dalam film Lamaran, pihak pria yang merupakan orang dari suku sunda perlu melakukan upacara pemberian marga sebelum akhirnya mereka bisa melanjutkan ke acara pernikahan.
Solusi:
Untuk menghadapi situasi ini, sangat disarankan agar pasangan menyamakan perspektif terlebih dahulu, sebelum mulai membahas bersama keluarga besar.
Pasangan harus saling memahami apa saja tradisi yang bersifat sakral bagi masing- masing pihak, lalu mencari jalan tengah supaya gak ada pihak yang merasa kepentingannya dikorbankan.
Gunakan mindset negosiasi dan improvisasi, dimana tujuannya adalah menggabungkan perbedaan yang ada dan mengemasnya dalam sebuah acara yang semaksimal mungkin menyenangkan semua pihak. Misalnya, acara lamaran bisa menggunakan tradisi pihak wanita, dan acara hari H bisa memakai tradisi pihak pria atau sebaliknya.
4. Beradaptasi dengan lingkungan dan kebiasaan baru
Adaptasi dalam hubungan cinta beda suku tentu bukan hal baru lagi. Tapi, akan ada saja kejutan apalagi jika sudah memasuki tahap pernikahan. Gak jarang, pasangan justru sulit beradaptasi setelah menjalani kehidupan rumah tangga karena perbedaan suku.
Salah satu perbedaan lingkungan dan kebiasaan ditunjukan dalam film Lamaran saat adegan pertemuan orang tua Aan dan Tiar, yang berlokasi di restoran sunda yang biasanya menyediakan banyak lalapan membuat ibu Tiar yang merupakan orang batak mengatakan kalau mereka seperti kambing.
Baca Juga: Menikah Beda Suku, Banyak Hal yang Dipelajari untuk Mencegah Konflik
Solusi:
Dibutuhkan keberanian dan rasa rendah hati untuk mau terus belajar tentang pasangan dan latar belakang sukunya. Belajarlah untuk mendengar sebelum menghakimi dan selalu berorientasi pada solusi dalam setiap masalah.
Bukan hanya belajar, pasangan juga harus mengambil posisi sebagai guru yang sabar. Hindari mengoreksi pasangan secara kasar, tetapi salinglah mengundang untuk mengerti tradisi suku masing-masing agar dinamika hubungan makin menyenangkan.
Meski pacaran beda suku atau sedang dalam hubungan beda budaya dan keyakinan, selalu ada cara mengatasi secara bijak. Meski jadi PR tersendiri, kalau kamu mau belajar, berkompromi dan komunikasikan dengan baik pasti ada jalan hubungan kalian bisa berhasil meskipun berbeda suku, adat dan kebiasan sist.