Beli-rumah-vs-sewa-rumah

Beli Rumah vs Sewa Rumah

Gaya Hidup

Urbanwomen – Beli atau sewa rumah? Dua pilihan yang tidak habis diperdebatkan terutama di zaman sekarang ini dimana harga rumah yang strategis sudah cukup mahal dan yang harganya terjangkau lokasinya terbilang jauh. Opsi sewa menjadi menarik karena bisa “mendapatkan” rumah dengan lokasi yang lebih dekat dengan wilayah kerja. Jadi, lebih baik beli atau sewa?

Cek perbandingan berikut ini ya:

Beli rumah

Kelebihan Kekurangan
Kepemilikan penuh terhadap rumah dan tanah Harganya relatif mahal jika memilih lokasi yang strategis
Bisa jadi investasi yang baik karena harga rumah/tanah cenderung naik Biaya perawatan yang cukup besar
Bisa jadi passive income jika disewakan Jika membeli dengan KPR dan kurang cermat dalam perhitungan cicilan, bisa terkena risiko gagal bayar cicilan.

Sewa Rumah

Kelebihan Kekurangan
Cocok untuk orang dengan mobilitas tinggi Uang yang dikeluarkan tidak berbentuk barang
Biaya bulanan yang dikeluarkan (biasanya) lebih rendah dibandingkan membeli rumah Tidak bisa merubah desain rumah sesuka hati
Tidak perlu memikirkan biaya perawatan Biaya pindahan cukup besar

Kalau uang kamu cukup, maka opsi membeli rumah bisa jadi pilihan yang bagus. Apalagi kalau rumah tersebut kamu sewakan dan kamu menyewa rumah lain yang harganya lebih murah. Selisih keuntungannya bisa kamu investasikan sementara harga rumah kamu cenderung naik.

Kalau uang kamu hanya cukup untuk DP, maka perhatikan cicilan bulanannya. Pastikan tidak melebihi 30 – 35% dari pendapatan kamu.

Kalau ternyata uang kamu belum cukup, pekerjaan dan pemasukan masih belum stabil, posisi di kantor masih level bawah, atau keluarga berbeda kota, jangan memaksakan diri untuk beli rumah. Dalam hal ini, menyewa rumah akan lebih baik untuk keuangan dan ketenangan hati.

Membeli rumah adalah salah satu keputusan besar dan jangka panjang dalam hidup seseorang. Maka itu, pertimbangkan hal-hal berikut ini sebelum membeli rumah:

  1. Apakah kamu akan tinggal di rumah tersebut dalam waktu lama?
    Pertanyaan ini menjadi penting karena menjual rumah tidak semudah membalikkan telapak tangan. Jangan sampai baru beli 1 tahun, sudah ingin pindah karena tidak betah.
  2. Apakah kamu menyadari bahwa ada biaya rutin dan non-rutin?
    Membeli rumah bukan tujuan akhir atau pengeluaran final. Bahkan masih banyak dana yang perlu dipersiapkan untuk merawat rumah dan administrasinya. Misalnya untuk bayar PBB, perbaikan pompa air, genteng bocor, tembok rapuh, kelistrikan, dan lainnya.
  3. Apakah kamu sudah menghitung perkiraan jumlah keluarga kamu kelak?
    Tinggal berdua dengan pasangan dan berlima dengan 3 anak tentu membutuhkan ruang yang berbeda. Memang betul anak adalah titipan yang tidak tahu kapan akan diberi oleh Tuhan. Tapi memiliki perkiraan atau perencanaan jumlah anak atau anggota keluarga yang akan tinggal bersama akan menentukan jumlah ruangan yang perlu ada.

Baca Juga: Membeli Rumah Pertama, Banyak Biaya Ekstra yang Harus Dipertimbangkan

Menyewa rumah adalah keputusan jangka pendek yang memiliki dampak tersendiri:

  1. Terbiasa menyewa rumah tanpa mempersiapkan aset untuk passive income bisa berdampak tidak punya tempat tinggal saat sudah tidak lagi punya penghasilan. Kalau sudah begini biasanya hanya bisa menumpang di rumah keluarga besar.
  2. Dicibir keluarga atau tetangga karena dianggap tidak mapan.
  3. Risiko terkena biaya sewa yang bisa dinaikkan sesuka hati. Kalau tidak mau lanjut sewa di tempat yang sama, maka akan keluar biaya pindahan yang tidak sedikit. Juga waktu yang terbuang untuk pindahan tersebut.

Nah urbansis, itulah perbandingan antara beli dan sewa rumah. Kalau kamu, lebih suka beli atau sewa?

Baca Juga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

Menu