Urbanwomen – Sebagai wanita kita sering dirisaukan oleh pandangan masyarakat tentang peran yang kita pilih untuk jalani. Salah satu contohnya adalah wanita karir versus ibu rumah tangga yang sering diperdebatkan mana yang lebih baik.
Ketika menjadi wanita karir….
Kita sering dihadapkan pada stigma negatif wanita karir mulai dari menakutkan, membuat minder laki-laki dan banyak lagi. Bahkan menurut psikiater Anna Fels dari Cornell University dalam artikelnya “Do Women Lack Ambition” di Harvard Business Review, wanita takut dicap ambisius karena memiliki asosiasi negatif padahal kata ambisi sendiri bersifat netral yang memiliki arti keinginan kuat untuk mencapai harapan atau cita-cita. Selain itu, adanya standar ganda kepemimpinan di masyarakat terkait laki-laki dan perempuan. Ketika laki-laki memimpin ia cenderung dihormati, dikatakan berbakat sebagai pemimpin sedangkan perempuan sering kali dikatakan bossy dan dominan
Saat sudah berkeluarga, wanita karir sering dicap menomorduakan keluarga dan tidak bersyukur. Semua hal tersebut membuat wanita karir dihantui rasa bersalah dan menahan diri untuk berkembang dalam pekerjaan
Ketika memilih menjadi ibu rumah tangga…
Kita banyak mendengar pandangan miring, mulai dari dianggap pemalas, tidak mandiri dan bergantung pada pemberian suami hingga (ini yang paling bikin kuping panas) hanya leyeh-leyeh saja di rumah. Belum lagi jika ada yang mengatakan “sayang banget, udah kuliah tinggi-tinggi tapi ilmunya gak kepake atau cuma ngurus anak di rumah”
Padahal menjadi ibu rumah tangga bukan perkara mudah dan butuh wanita yang cerdas untuk bisa mencerdaskan generasi penerus bangsa. Hal ini bikin ibu rumah tangga jadi insecure, merasa tidak berdaya dan tidak berharga ia juga kerap membanding-bandingkan diri
Baca Juga: Manajemen Waktu, Kunci Peran Ganda Perempuan
Sister, mari stop perdebatan ini dan saling menghargai…
Tidak semua orang berada pada kondisi yang sama. Mereka yang memilih bekerja maupun ibu rumah tangga pasti memiliki pertimbangan masing-masing yang mungkin tidak kita pahami karena kita tidak merasakan berada pada kondisi tersebut tapi cobalah untuk menghargai keputusan masing-masing
Cukup fokus menjalankan peran yang kita jalani dengan mindful, rasa syukur dan bertanggung jawab. Karena apapun peran dan statusmu, kita adalah wanita utuh yang berharga