UrbanWomen – Aku Lisa, 28 tahun, karyawan swasta, di Jakarta. Hubungan terakhirku kandas begitu saja karena aku belum bisa move on dari masa lalu. Sebelumnya aku pernah berpacaran selama 7 tahun. Cukup sulit bagiku untuk move on dari hubungan yang sudah lama terjalin. Sampai suatu ketika, aku bertemu dengan seorang pria. Aku pikir, dengan menjalin hubungan baru, aku bisa move on lebih cepat.
Aku coba untuk membuka hati dan menerimanya sebagai pacarku. Sebelumnya dia tidak tahu bahwa aku pernah berpacaran selama 7 tahun. Setelah beberapa bulan kami berpacaran, akhirnya aku jujur bahwa aku pernah berpacaran selama itu. Dia cukup terkejut, tapi dia belajar untuk menerima masa laluku.
Aku selalu yakin, bahwa menjalani hubungan sebelum move on bisa aku jadikan sebagai obat untuk melupakan masa lalu. Tapi ternyata tidak seperti itu. Tanpaku sadari, aku jadi sering menuntut pacarku seperti apa yang mantan pacarku lakukan. Dulu, mantan pacarku suka sekali memberikanku kabar tanpa perlu disuruh. Aku menuntut pacarku ini melakukan hal yang sama dengan apa yang mantanku lakukan.
Tak hanya itu, aku juga jadi sering membandingkan mantan pacar dengan pacarku sendiri. Aku berubah menjadi orang yang menyebalkan karena terus membandingkan. Padahal, pacarku juga memperlakukanku dengan baik. Tanpa sepengetahuannya, aku juga masih menyimpan kenangan masa laluku. Aku masih menyimpan barang-barang yang diberikan mantanku.
Aku sungguh merasa bodoh melakukan itu semua. Hingga suatu ketika, dia mengecek galeri ponselku dan menemukan banyak foto mantan pacarku. Dia tidak memarahiku, hanya bertanya kenapa aku masih menyimpannya. Bahkan bisa dibilang aku lebih banyak menyimpan foto mantan pacarku dari pada foto dirinya.
Dia sudah melakukan berbagai cara agar aku bisa lupa dengan masa laluku. Tapi tetap saja tidak bisa, karena itu semua bukan atas kemauan diriku sendiri. Dia berusaha menjadi lebih baik dari mantan pacarku, dan berusaha mengobatiku dari masa lalu. Tapi tetap saja tidak bisa. Bukannya menemukan “obat” di hubunganku yang baru, justru aku jadi menyakiti dia dengan terus membandingkan hubunganku di masa lalu.
Hubungan kami menjadi toxic dan hanya bertahan selama 3 tahun setelah dia sadar bahwa aku tidak bisa move on karena bukan dari keinginan diri sendiri. Kami berpisah secara baik-baik, dan aku meminta maaf padanya. Kini aku lebih memilih untuk berdamai terlebih dahulu dengan masa lalu. Tidak ingin melibatkan orang lain untuk menyelesaikan masa laluku.
Perlahan aku sudah bisa menerima dan berdamai, sadar mungkin dia memang bukan jodohku dan suatu saat pasti akan segera digantikan oleh yang lain.
Baca Juga: Healing Gratis Lewat Bersih-Bersih, Emang Bisa?
Putus hubungan dengan pasangan bukan berarti dunia ini sudah berakhir. Kamu boleh merasa sedih atau galau, namun jangan sampai menganggap bahwa ini adalah akhir dari sebuah hubungan menjadi akhir dari kehidupanmu. Sebelum menjalani hubungan baru, pastikan kamu sudah bisa berdamai dengan sendiri, baru memulai hubungan baru. Jangan libatkan orang lain ke masa lalumu yang belum selesai, karena tiap orang punya cara berbeda untuk memberikan yang terbaik untuk pasangannya.
Sumber: Lisa, 28 tahun, nama disamarkan, di Jakarta