menyadap-hp-pasangan

Hobi Menyadap Ponsel Pasangan, Dia berusaha untuk Mengendalikan Hidupku

Kisah Utama

UrbanWomen – Aku Yerika, 27 tahun, karyawan swasta, di Jakarta. Terjebak dalam hubungan toxic membuat aku tidak bahagia. Selama 3 tahun berpacaran dengannya, rasanya seperti membuang-buang waktu saja. Saat belum lama menjalani hubungan, pacarku ini adalah orang yang sangat baik. Mungkin saat itu, dia belum menunjukan bagaimana sifat aslinya. Dia terlihat sempurna di mataku. Bisa saja, ini menjadi salah satu caranya supaya aku selalu beranggapan bahwa dia adalah orang yang baik dan bisa dipercaya.

Setelah beberapa tahun lamanya, dia mulai berani memperlakukan aku dengan seenaknya. Mulai menunjukan bagaimana sifat aslinya. Di awal memang dia ada izin untuk meminjam ponselku. Tapi semakin lama, dia mulai berani menggunakan ponsel tanpa izin. Aku sempat marah kenapa dia melakukan itu. Tapi bukannya meminta maaf, dia justru bilang “Apa ada yang kamu sembunyikan dari aku, sampai aku ngga boleh megang hp kamu?”

Dia pandai memutar balikan fakta. Saat itu justru aku yang merasa bersalah dan meminta maaf. Aku memperbolehkan dia untuk membuka ponsel aku kapan saja. Karena diperbolehkan, dia mulai berani untuk membuka semua sosial media ku tanpa izin. Dan yang bikin aku cukup kesal, dia unfollow semua teman laki-laki yang ada di sosial mediaku. 

Awalnya aku tidak tahu dia melakukan itu, sampai teman-temanku banyak yang menghubungi dan menanyakan kenapa aku memutus pertemanan dengan mereka di Instagram dan sosial media lainnya. Aku terkejut ketika mengetahui hal ini. Aku marah pada pacarku, tapi lagi-lagi dia beralasan bahwa dia diam-diam melakukan itu karena khawatir padaku. Takut ada teman laki-laki yang menyukaiku. Dia bilang, bahwa dia melakukan ini karena sayang dan peduli padaku. Tidak ingin ada orang lain yang menghancurkan hubungan kami.

Bodohnya, aku menganggap bahwa alasannya itu masuk akal. Jadi aku membiarkan dia melakukannya. Tak hanya sampai di situ. Aku curiga padanya yang bisa mengetahui semua aktivitas yang aku lakukan apalagi ketika di rumah. Tanpa cerita, dia bisa mengetahui aku sedang menangis atau sedang menonton video, dan lain sebagainya.

Mulanya aku mengira bahwa dia hanya asal menebak saja. Tapi kenapa tebakannya itu selalu benar. Bahkan terkadang ada yang membuka chat ibuku. Padahal, aku merasa belum membaca pesannya. Hingga suatu ketika, aku menyadari bahwa ada aplikasi mencurigakan di hp-ku yang sebelumnya tidak pernah aku download. 

Setelah aku cari tau, ternyata aplikasi tersebut seperti bisa memantau semua aktivitas yang aku lakukan melalui kamera yang bisa diakses kapanpun. Aku sudah menebak bahwa itu pasti ulahnya. Dia juga sempat mengancam jika aku tidak mau melakukan apa yang dia mau, maka dia akan menceritakan pada ibuku tentang bagaimana masa laluku. Aku sempat ketakutan dan melakukan apa yang dia mau. Aku tidak bisa marah dan membantah. Semua yang dia lakukan atas dasar kemauan diri sendiri dan selalu memaksaku. 

Baca Juga: Ini lho Hak Pribadi dalam Berhubungan dengan Orang Lain yang Perlu Kamu Tau

Saat aku coba bercerita pada satu teman dekat, dia menyarankan supaya aku segera putus. Aku berusaha berterus terang pada orang tuaku tentang apa yang terjadi. Mereka tak marah padaku, dan menyuruhku untuk segera putus. Dari sini aku mulai memberanikan diri untuk putus darinya karena hubungan ini semakin tidak sehat. Dia memperlakukan aku seenaknya, tidak bertanya apakah aku nyaman atau tidak.

Jika di dalam sebuah hubungan kamu merasa seperti tidak dihargai, baiknya hubungan segera diakhiri. Jangan biarkan orang lain terus memperlakukanmu dengan seenaknya. Apalagi jika di dalam hubungan tersebut sudah tidak ada persetujuan satu sama lain sebelum melakukan sesuatu, dan terkesan memaksa. Ingat, dirimu itu juga perlu bahagia.

Sumber: Yerika, 27 tahun,nama disamarkan, di Jakarta

Baca Juga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

Menu