UrbanWomen – Sister, komunikasi merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan antar manusia. Mengapa demikian, karena kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Namun seringkali kita dihadapkan dengan komunikasi yang tidak baik. Seperti, berkomunikasi dengan pasangan, tidak dipungkiri suatu konflik pasti akan terjadi apabila sedang menjalani sebuah hubungan asmara. Lalu bagaimana cara kamu menghadapi atau meminimalisir komunikasi yang tidak baik itu ?
Perlu kamu ketahui dalam berkomunikasi terdapat banyak gaya komunikasi yang bisa kita terapkan. Salah satunya yaitu terdapat dua gaya komunikasi antar pribadi yang umumnya orang gunakan, yaitu “I” statement dan “You” statement. Sebenarnya kedua komunikasi itu mempunyai makna yang sama, yaitu untuk menyampaikan apa yang membuat kita merasa terganggu, membuat lawan bicara bertanggung jawab juga mencari solusinya. Hanya saja hasil atau respon yang di dapat akan berbeda.
“I” statement adalah gaya berkomunikasi yang memfokuskan pada perasaan atau kepercayaan si pembicara. Konsep ini dikembangkan oleh Thomas Gordon, seorang Psikologis asal Amerika Serikat, tahun 1960-an. Dengan menggunakan gaya berbicara “I” statement tentunya kamu bisa mengutarakan atau menyampaikan pesan secara tegas tanpa menuduh lawan bicara. Bukan hanya itu kamu juga bisa membuat lawan bicara merasa mengerti perasaan dan permasalahan yang sedang kamu hadapi. Dan kemungkinan besar pesan yang kamu sampaikan akan diterima dengan baik oleh lawan bicara kamu.
Sister, berbeda berlawanan dengan “I” statement, “You” statement adalah gaya komunikasi yang selalu memakai awalan “kamu” sebagai subjek. Berbicara dengan gaya “You” statement sering kali kerap memunculkan konflik karena akan adanya pihak atau lawan bicara yang merasa diadili. Gaya komunikasi ini juga disertai dengan nada menuduh dan menyalahkan lawan bicara. Tentunya jika kamu berkomunikasi dengan gaya ini, kamu akan terkesan mempunyai anggapan yang buruk terhadap lawan bicara yang bisa menimbulkan konflik pertengkaran dan kerusakan di dalam suatu hubungan.
Baca Juga: Memantauku Terus Menerus Melalui Media Sosial, Tak Ada Lagi Ruang Privasi Untukku
Lantas, bagaimana cara komunikasi yang baik dengan pasangan menggunakan “I” statement ? Yuk simak contoh berikut ini ya, Sister.
“I” statement jika digunakan dalam hubungan asmara. Ketika kamu sedang pergi ngedate lalu menanyakan mau makan apa, namun sang pacar selalu berbicara terserah. Alhasil kamu harus mencari dan menunggu apa sebenarnya keinginan sang pacar. Lalu kamu mencoba memberitahunya agar dia bisa mengutarakan keinginannya.
“You” statement: “Kamu tuh sebenarnya mau makan apa sih? Ditawari ini dan itu selalu ngomong terserah, dasar kamu pacar ribet dan bikin pusing!”
“I” statement: “Aku merasa kesal karena selalu salah menebak apa keinginan kamu. Alangkah lebih baik dan aku akan sangat menghargai kalau kamu bisa mengungkapkan ke aku, kamu mau makan apa dan dimana”.
“You” statement: “Kamu tuh jadi pacar gak peka banget sih! Jemput aku aja harus aku yang minta, dasar tidak punya rasa inisiatif!.”
“I” statement: “Aku akan merasa lebih senang jika kamu selalu menjemput aku setiap pulang kantor tanpa harus aku minta, karena itu akan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri untuk diri aku. Karena aku tahu kalau kamu memprioritaskan aku”
Nah, Sister berikut beberapa contoh yang pasti pernah kamu alami dengan lawan bicara kamu. Jadi, setelah melihat contoh-contoh di atas kamu tahu kan kapan waktu yang tepat untuk menggunakan gaya komunikasi “I” statement. Dan menggunakan “I” statement komunikasi tentunya sangat menguntungkan untuk kamu dan juga lawan bicara, karena dengan begitu kamu jadi lebih bisa menyampaikan pendapat dan keinginan kamu tanpa perlu merasa dan menyinggung lawan bicara kamu ya Sister.