Tips Menjaga Pertemanan. Ketika masih kecil dulu, pertengkaran dengan teman main atau teman sekolah biasanya tidak jauh-jauh karena perebutan mainan, karena ejekan, atau urusan contek mencontek. Namun, menginjak dewasa timbullah masalah dengan teman dan sahabat yang lebih kompleks, mulai dari soal waktu, perbedaan pola pikir, jarak hingga yang sering temukan, putus hubungan pertemanan karena uang! Yah, uang merupakan hal yang paling sensitif dalam kehidupan. Tak hanya persahabatan, bahkan keluarga pun bisa putus hubungan hanya karena soal uang. Anda pasti tidak ingin mengalami putus hubungan atau pertengkaran dengan teman maupun keluarga karena uang? Mungkin beberapa tips ini bisa anda ikuti.
1.Jujur dan terbuka soal uang
Tak perlu gengsi ketika diajak makan-makan mahal tetapi sedang tidak punya uang. Demikian juga sebaliknya, anda juga harus lebih berempati terhadap teman-teman yang tidak semuanya punya kemampuan ekonomi dan prioritas yang sama dengan anda. Cobalah untuk lebih jujur dan terbuka soal uang, paling tidak dengan mengatakan yang sebenarnya kita bisa menghargai ajakan orang lain, dari pada harus berpura-pura.
2.Jangan lupa bayar, ya
Ketika makan bareng teman kerja atau teman main dan ada yang membayarkan terlebih dahulu, hal ini tentu wajar. Namun jangan lupa selalu bayarkan bagian anda tepat waktu sesuai jumlah tagihan (jangan pura-pura lupa dan menganggap hal tersebut sebuah traktiran. Bila perlu pasang pengingat dan minta diingatkan oleh teman yang membayarkan. Sebaliknya, bila anda jadi pembayar jangan sungkan ingatkan bila ada yang lupa membayar. Siapa tahu mereka benar-benar lupa. Dari pada menyimpan kekesalan yang tak berujung, lebih baik diutarakan langsung ke orangnya. Kebiasan seperti ini, bukan hanya baik untuk diri sendiri, tapi juga untuk teman anda dan orang lain.
3.Bedakan bisnis dengan pertemanan
Bisnis dengan pertemanan tidak selalu berjalan mulus beriringan. Maka, untuk teman-teman yang punya bisnis, hal-hal yang menyangkut uang bisa memperumit hubungan pertemanan. Sebagai pemilik bisnis anda tentu boleh menawarkan dan mempromosikan barang dan jasa yang anda jual kepada teman-teman. Namun, anda sebaiknya tidak memaksakan teman-teman untuk membelinya, karena toh tidak semua orang ingin dan mampu atau perlu membelinya.
Cobalah lebih peka juga untuk tidak terus menerus memprospek dan memaksa teman anda membeli. Sebagai seseorang yang pernah menjadi korban penawaran agresif teman yang jadi agen MLM dan asuransi, percaya deh, bisa-bisa teman anda mundur teratur dan jadinya anda kehilangan teman karena malas menolak lagi dan lagi. Bila teman anda mempunyai bisnis: Karena bisnis perlu modal, tolong hargai usaha teman anda. Jangan terus menerus minta diskon, minta bonus, bahkan minta gratisan. Bila tidak mau membeli tidak apa-apa, tapi jangan malah merugikan bisnis teman anda.
BACA JUGA : Tips Anti Kesepian Jauh dengan Pasangan Di Masa Self Quarantine
4.Etika pinjam meminjam uang
Ada kalimat dari orang bijak yang mengatakan “ ketika meminjam uang, berikan bila anda siap kehilangan uang tersebut. Namun, bila anda belum siap kehilangan, lebih baik tidak dipinjamkan daripada nantinya kesal dan marah-marah sendiri. Yah, beretika dalam pinjam meminjam haruslah dipahami baik bagi yang meminjamkan maupun yang pinjam. Kita tidak pernah tahu isi hati setiap orang, jadi lebih baik komunikasikan dengan baik sebelum memutuskan untuk meminjamkan uang. Begitu pula bagi anda yang meminjam, ketika sudah ada janji yang telah disepakati, sebaiknya jalani kesepakatan tersebut sepenuhnya. Kalau pun ada halangan yang melanggar kesepakatan dalam pinjam meminjam, cobalah untuk memberitahukan agar orang yang meminjamkan tidak berharap terus menerus.
Persahabatan dan kekeluargaan adalah suatu hubungan yang tidak ternilai. Mencari sahabat mungkin mudah saja, tapi memiliki dan mempertahankan sahabat yang benar-benar baik tidaklah mudah. Jangan hanya karena uang persahabatan jadi berantakan. Beberapa kutipan di atas mungkin bisa menjadi pengingat untuk anda agar senantiasa menjaga hubungan persahabatan maupun persaudaraan agar tetap langgeng dan tidak selalu mempertuhankan uang.
