K6-Juni

Jarang Mem-posting Kemesraan di Media Sosial, Hubungan Kami Langgeng hingga Menikah

Kisah Utama

UrbanWomen – Aku Mella, 35 tahun, karyawan swasta, di Jakarta. Kini aku sudah menikah selama 10 tahun, dan sebelumnya kami berpacaran selama 4 tahun. Salah satu kunci hubungan langgeng yang kami bangun selama ini, adalah dengan tidak oversharing ke media sosial maupun ke orang lain tentang hubungan kami. Suamiku ini bukan tipe pria yang romantis. Dulu, ketika pacaran dia jarang sekali mem-posting aku di media sosialnya. Aku sempat bertanya-tanya, kenapa dia seperti menyembunyikanku. Walaupun memang, saat itu keluarga dan orang-orang terdekatnya sudah tahu bahwa kami berpacaran.

Tapi, aku tetap merasa tidak puas, aku ingin dia juga memberitahu di media sosialnya bahwa dia sudah memiliki pacar. Apalagi, ketika itu aku sering melihat orang yang sering membagikan momen romantis berdua di media sosial. Banyak orang yang memuji, dan aku ingin diperlakukan seperti itu juga. Kami sempat bertengkar karena ini. Bahkan, aku sempat membuat postingan tentang masalah hubungan kami di media sosial.

Tapi, ternyata hal ini membuat hubungan kami menjadi pembicaraan banyak orang. Dari sinilah aku mengerti kenapa saat itu suamiku tidak terus-menerus mem-posting hubungan kami di media sosial. Namun, bukan berarti tidak pernah sama sekali, hanya saja sewajarnya. Kami mencoba berdiskusi tentang hal ini, dan sepakat untuk fokus membangun hubungan yang sehat dan stabil, tanpa perlu campur tangan dari orang lain melalui media sosial. 

Saat itu suamiku bilang untuk tidak terpancing dalam kompetisi media sosial di mana orang lain berlomba-lomba untuk menampilkan hubungan yang bahagia. Kami juga sepakat supaya tidak bercerita semua hal tentang hubungan kami ke orang lain. Jika ingin bercerita, baiknya dipikirkan dulu apakah hal itu perlu diceritakan atau tidak. Awal melakukan ini sangat sulit, namun semakin lama aku terbiasa. Kami lebih fokus pada apa yang perlu diperbaiki dalam hubungan, dan belajar bagaimana cara mengatasi konflik berdua. 

Dan benar saja, semakin lama aku merasa tidak membutuhkan validasi dari orang lain tentang hubungan kami. Karena, lambat laun orang lain akan mengetahui sendiri apakah hubungan kami bahagia atau tidak. Setelah kami rasa sudah cukup untuk mengenal satu sama lain, kami memutuskan untuk menikah. Begitupun dalam pernikahan. Kami tidak pernah mengumbar masalah pernikahan kami di media sosial. Ini membuat kami tenang, dan bisa lebih fokus mencari masalah tanpa harus memikirkan komentar yang kurang baik dari orang lain.

Baca Juga: Masalah Hubungan Semakin Rumit karena Aku Memiliki Pacar Oversharing

Sesekali, kami membagikan momen bahagia. Aku lebih banyak menyimpannya di ponsel saja. Itu sudah lebih dari cukup. Dan yang terpenting, waktu pacaran suamiku memang mengenalkan aku pada keluarga dan mengajak aku bertemu dengan teman-temannya. Ini sudah lebih dari cukup. Aku merasa nyaman dan bahagia dalam hubungan ini.

Orang lain tak harus tahu apakah kamu sedang bahagia atau sedih. Karena kita tak pernah tahu, apa tujuan sebenarnya orang ingin mengetahui hubungan kita. Begitupun saat bercerita ke orang lain, baiknya kita perlu memikirkan Kembali apakah hal tersebut sangat perlu diceritakan atau tidak. Jangan sampai karena komentar orang lain, membuat hubungan justru bertambah renggang.

Sumber:  35 tahun, nama disamarkan, di Jakarta

Baca Juga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

Menu