Sara Hinesley, seorang gadis berusia 10 tahun yang lahir di China dan dibesarkan oleh keluarga asuhnya di AS memiliki keterbatasan. Sara terlahir tanpa jari yang lengkap. Sara datang ke AS pada 6 Juli 2015, ketika dia bergabung dengan keluarga asuhnya, sara sudah bisa berbicara dan menulis dalam bahasa mandarin.
Keterbatasan tak menghalangi sara untuk meraih prestasinya.
Ketika kontes tulisan tangan nasional zaner-bloser dibuka, sara mendaftar untuk bisa mengikuti kontes tersebut. kontes tulisan tangan nasional zaner-bloser adalah penghargaan tahunan yang diberikan kepada siswa dengan keterlambatan kognitif atau kecacatan intelektual, fisik, atau perkembangan.
Hasil baik datang kepada sara, sara berhasil memenangkan kontes tersebut padahal menurut ukuran manusia hal ini sangatlah sulit. namun itu hanya ukuran manusia, kenyataannya Tuhan membuka jalan untuk sara melalui kontes menulis ini. Sara memiliki motivasi dan keyakinan bahwa setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan yang seimbang, sara mungkin memang memiliki keterbatasan namun dia juga percaya bahwa dia memiliki kelebihan yang dapat mengatasi kekurangan tersebut. Sara selalu memiliki prinsip “Jika ada hal-hal yang tidak bisa saya lakukan, saya mencoba mencari tahu caranya dan mencoba yang terbaik untuk membuatnya bekerja.”
Saat ini sara merupakan siswi kelas tiga di Sekolah Katolik Regional St. John. Atas kemenangan ini sara mendapatkan penghargaan dan menerima hadiah uang tunai senilai 500 Us Dollar ( 7 Juta Rupiah). Menurut orang-orang disekitar sara, sara merupakan seorang gadis yang cerdas.
“sangat jarang saya mendengar perkataan ‘saya tidak bisa’ dari sara, dia merupakan gadis yang sangat tangguh dalam mengejar prestasinya” –cheryl guru kelas III St. John.

Tulisan Sara Hinesley