pandangan-pria-okt

Kurangnya Peran Ayah, Membuatku Bingung tentang Tugas dan Tanggung Jawab sebagai Suami

Pandangan Pria

UrbanWomen – Aku Heru, 37 tahun, karyawan swasta, Jakarta. Peran ayah sejak kecil sudah tak lagi aku dapatkan. Kedua orang tuaku sudah bercerai sejak aku masih sekolah. Ayahku tidak lagi memberi nafkah dan meninggalkan ibuku. Kami hidup berdua saja, dan setiap hari ibuku bekerja untuk memenuhi kebutuhan kami termasuk biaya sekolah. Aku melihat ibu begitu bekerja keras. Dia bisa melakukan semuanya sendiri, termasuk mengurus rumah sampai dengan mencari nafkah. 

Sedangkan tugasku hanya belajar, ibu tidak mau membebani aku dengan pekerjaan rumah. Aku begitu salut dengan ibu, karena dia bisa mengerjakan semuanya tanpa ayah. Karena dari kecil aku tidak mendapatkan peran ayah dan tidak diajarkan tugas dan tanggung jawab laki-laki, ternyata ini membawa pengaruh cukup besar ketika aku dewasa. Ketika memutuskan menikah, aku dan istri menjadi sering bertengkar karena aku kurang memahami seperti apa tugas dan tanggung jawab suami.

Aku melihat ibuku yang begitu mandiri, jadi aku pikir bahwa istriku juga seperti itu, tidak masalah jika semua pekerjaan rumah dia selesaikan. Salah satu yang menjadi pertengkaran kami adalah tentang pembagian tugas pekerjaan rumah. AKu menganggap, jika semua pekerjaan rumah hanya tugas seorang istri termasuk mengasuh anak. 

Dari sinilah sering terjadi perdebatan, antara aku dan istri. Istri bilang kalau tugas mengasuh anak juga harus dilakukan oleh laki-laki. Untuk pekerjaan rumah juga dia meminta padaku untuk saling bekerja sama. Saat itu aku masih egois, belum mau membantu istriku melakukan pekerjaan rumah dan mengasuh anak. 

Kami jadi terus bertengkar. Aku merasa sangat bingung saat itu, karena sejak kecil aku tidak pernah diarahkan oleh ayahku tentang apa saja tugas laki-laki sebagai kepala rumah tangga. Karena kami terus berdebat bahkan hampir bercerai, akhirnya aku memberanikan diri untuk bercerita pada ibuku tentang apa yang terjadi. Aku menceritakan semua yang terjadi, dan aku jujur pada ibu bahwa aku bingung tentang tugas dan tanggung jawab sebagai suami.

Ibu sempat merasa bersalah, karena tidak banyak memberitahuku soal ini. Ibu terlalu sibuk bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup. Tapi, dari sinilah ibu menjelaskan bahwa laki-laki tidak hanya bertugas mencari nafkah tapi juga berperan untuk tumbuh kembang anaknya. Jangan sampai apa yang sudah terjadi padaku terulang kembali pada anakku. 

Setelah ibu jelaskan semuanya padaku, aku semakin mengerti jika seharusnya aku tidak bisa seperti itu. Perlahan aku mulai berubah, dengan membantu istriku melakukan pekerjaan rumah. Sederhana saja, seperti membantunya mencuci piring dan menyapu. Aku juga menyempatkan waktu untuk bermain bersama anakku dan mendengarkan dia cerita. Anakku laki-laki, dan sudah seharusnya aku memberi contoh padanya bahwa laki-laki tidak hanya mencari nafkah saja, tapi perlu membantu melakukan pekerjaan rumah. 

Baca Juga: Punya Pacar yang Emosinya Tidak Stabil, Hubungan Kami Hampir Berakhir

Aku tahu, anakku sering memperhatikan apa yang aku lakukan di rumah. Dari sini rumah tangga kami semakin membaik. Kami hampir tidak pernah bertengkar karena sudah saling mengerti satu sama lain. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri agar anakku tidak mengalami hal yang sama sepertiku. 

Kini, anakku semakin tumbuh dewasa dan hubungan kami semakin baik. Dia tidak takut menceritakan apapun padaku, kami seperti seorang teman. Setiap pulang kerja, aku luangkan waktu untuk bermain dengannya. 

Jangan sampai anak mencari kesenangan di luar rumah karena kurangnya peran seorang ayah dalam hidupnya. Dalam pengasuhan anak membutuhkan keterlibatan orangtua yaitu ayah dan ibu secara berimbang. Artinya, pengasuhan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab ibu saja, tetapi juga dilakukan oleh ayah.

Sumber: Heru, 37 tahun, nama disamarkan, Jakarta

Baca Juga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

Menu