UrbanWomen – Aku Mela, 26 tahun, freelancer, di Jawa. Bagiku, untuk membangun hubungan yang sehat, dibutuhkan usaha dari kedua belah pihak, aku dan pasangan. Selama hubungan, kami saling belajar untuk saling menghargai, salah satu caranya dengan membuat batasan dengan lawan jenis. Sebelum memiliki pacar, aku adalah tipe orang yang mudah bergaul. Aku juga memiliki banyak teman pria yang cukup dekat. Begitupun pacarku, dia juga memiliki cukup banyak teman perempuan.
Di awal kami berpacaran, tidak memiliki batasan dengan lawan jenis menjadi salah satu pemicu kami sering bertengkar. Aku merasa dia tidak menghargaiku sebagai pasangan, karena dengan bebasnya dia dekat dengan teman-teman Perempuannya. Dulu, dia selalu beralasan kalau hal ini wajar, karena teman perempuannya sudah lebih lama mengenalnya.
Aku sempat merasa heran, teman perempuannya yang sudah tahu bahwa kami berpacaran, masih saja mencoba dekat dengan pacarku. Aku sebetulnya tidak masalah, tapi mereka seperti tidak ada batasan. Sering antar jemput, dan memberi perhatian melebihi diriku sebagai pacarnya. Jelas saja aku marah dengan perlakuan mereka yang seperti itu.
Sedangkan aku sudah bisa membatasi untuk tidak terlalu sering bermain dengan teman pria lainnya untuk menghargai dia sebagai pasangan. Tapi dia tidak. Karena kami sering bertengkar karena hal ini, akhirnya aku putuskan untuk membahas mengenai prioritas dengannya. Aku berterus terang, aku merasa cemburu jika pacarku lebih menghabiskan banyak waktu bersama teman perempuannya dibandingkan aku sebagai pasangan.
Sempat terjadi perdebatan “kamu harus ngerti, karena dia juga sahabat aku,” Kami bertengkar, tapi pada akhirnya dia mengerti apa mauku. Bukan melarang, tapi perlu membuat batasan saja, seperti apa yang seharusnya tidak dilakukan berteman dengan lawan jenis, seperti memberi perhatian secara berlebihan.
Cukup sulit untuk memberi masukan padanya tentang batasan dengan lawan jenis saat punya pasangan. Aku mencoba untuk berkenalan dengan sahabatnya. Aku berbaur dengannya untuk mengenai bagaimana kepribadiannya. Ini sangat membantuku untuk masuk ke dalam lingkar pertemanan mereka. Setelah mengenalnya, aku mulai memberikan kepercayaan terhadap mereka untuk menjalani persahabatan namun tetap sesuai dengan batasan yang sudah disepakati bersama.
Baca Juga: THR Sering Habis Gak Tersisa? Ini Tips Supaya THR Kamu Gak Habis Gitu Aja
Karena aku sudah mengatakan secara jujur bahwa aku cemburu ketika melihat mereka begitu dekat, semakin lama pacarku mulai membatasi sikap saat berinteraksi dengan teman lawan jenisnya. Kami membuat kesepakatan untuk tidak curhat masalah pasangan dengan teman lawan jenis masing-masing. Karena cewek dan cowok memiliki psikologi yang berbeda. Misalnya, ketika aku bercerita dengan temanku yang sama-sama perempuan mengenai pasangan, mereka cenderung menyimak, berkomentar dan merasa senasib. Beda halnya jika aku curhat dengan sahabat cowok, yang biasanya akan melindungi serta memberikan solusi. Akhirnya, inilah yang sering kali menjadi penyebab renggangnya hubunganku dan pasangan. Kini kami sudah menetapkan batasan dengan lawan jenis untuk menghargai satu sama lain. Konflik antara kami mulai berkurang karena sudah menemukan solusi bersama.
Bersahabat dengan lawan jenis sebetulnya tidak masalah, namun jangan lupa untuk tetap menjaga jarak, ketika salah satu dari kalian sudah punya pasangan. Namun, jika pasangan masih saja tidak mengerti prioritas dan batasan-batasannya, tidak ada salahnya jika kita mengingatkannya tentang konsekuensi yang akan terjadi jika dia terus-menerus tak bisa membedakan prioritas antara pasangan dengan sahabat.
Sumber: Mela, 26 tahun, nama disamarkan, di Jawa