Pria terjebak dalam hubungan toxic

Memantauku Terus Menerus Melalui Media Sosial, Tak Ada Lagi Ruang Privasi Untukku

Pandangan Pria

Urbanwomen – Aku menikah dan punya 2 anak. Aku sangat bahagia karena memiliki keluarga harmonis. Tapi, sebelum bertemu dengan istriku, aku pernah terjebak dalam hubungan toxic dengan mantanku. Kami teman satu kampus.

Mantanku itu pernah diselingkuhi oleh pacarnya, membuatnya trauma. Hal itui berdampak pada hubunganku dengannya. Dia belum berdamai dengan masa lalunya. Beberapa bulan berpacaran, semuanya terasa baik-baik saja. Dia begitu pengertian dan tidak pernah berpikiran buruk tentangku. Kurang lebih setahun berpacaran mulailah timbul konflik. Dia selalu menuduhku tanpa bukti.

Ketika aku sedang berkumpul dengan teman-teman dia curiga, minta bukti berupa foto kalau aku hanya berkumpul dengan teman laki-laki tanpa ada perempuan satu pun. Aku paham sekali, dia melakukannya karena trauma masa lalunya. Tapi aku juga lelah selalu menuruti kemauannya yang tidak masuk akal.  Dia juga selalu menuntut balasan chat atau angkat telepon segera, atau dia marah dan menuduhku. Aku harus minta izin setiap bepergian. 

Kukatakan padanya jika hidup ini tidak melulu soal pasangan. Ada saatnya aku tidak bisa membalas chat atau mengangkat teleponnya di waktu-waktu tertentu. Namun dia selalu mengirimkan pesan atau menelepon berulang-ulang. 

Dia mengajak bertukar password medsos, kalau kutolak aku dituduh merahasiakan sesuatu. Ujungnya, aku mengalah. Dia mencari tahu semua kegiatanku melalui medsos. Seperti tidak ada rasa saling percaya lagi. Padahal, jika aku ingin berselingkuh, ada saja cara lain untuk menyembunyikannya selain melalui medsos. Belum lagi aku harus membagikan lokasi keberadaanku. Aku merasa hubungan itu akan semakin toxic bila dilanjutkan, apalagi sampai ke pernikahan. Kami sering bertengkar hanya karena hal sepele. Aku lelah terus-menerus dituduh tanpa bukti.  

Aku juga tidak ingin ketika menjalin hubungan, entah itu berpacaran atau menikah, tidak dilandasi kepercayaan satu sama lain. Banyak sekali hal yang lebih penting ketimbang soal cinta.  

Baca Juga: Pernah Memaksa Pacarku Melakukan Hubungan Seks, Aku Merasa Sangat Menyesal

Setahun kemudian, saat berhasil melupakannya, aku bertemu seseorang yang kini menjadi istriku. Sejak mulai berpacaran dia tidak pernah menuduhku tanpa bukti. Meski sudah menikah, kami tetap menjaga privasi masing-masing, saling menghargai, dan percaya satu sama lain. Ituah yang membuat keluarga kami harmonis hingga sekarang.

Jika kamu merasa pasanganmu sudah melakukan sesuatu yang melewati batas, sampai membuatmu tidak nyaman, jangan ragu untuk berterus terang. Hubungan yang sehat terjalin jika kamu dan pasanganmu saling percaya dan saling menghormati batasan pribadi. Berpacaran atau menikah, bukan berarti seluruh kehidupan pasangan wajib kita ketahui. Tetap beri dia ruang, karena biasanya setiap orang memiliki suatu hal yang sebaiknya disimpan sendiri tanpa diketahui oleh siapapun termasuk pasangannya.

Sumber: Doni, 28 tahun, nama disamarkan, di Jawa

 

Baca Juga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

Menu