Urbanwomen – Nama saya Vin Riss, saat ini bekerja sebagai freelancer. Lulus kuliah tahun 2018 baru saya sadar betapa pentingnya mengelola keuangan secara lebih serius. Sebenarnya, ketika kuliah saya memiliki pekerjaan yang bisa membantu kebutuhan bulanan selama kuliah. Beberapa Kali juga sempat punya pendapatan lebih untuk bisa ditabung. Namun saat itu memang saya belum berpikir untuk mengelola keuangan. Saya hanya tabung saja di bank.
Penghasilan saya setelah bekerja akan berbeda dengan penghasilan selama kuliah. Maksudnya dari segi kegunaan uang tersebut. Selama kuliah saya bisa menekan pengeluaran dan bisa menabung lebih, tapi pasti tidak sesudah saya bekerja. Menabung saja tidak akan cukup. Berdasarkan pengalaman saya, ada beberapa tips yang mungkin bisa dilakukan dan menyadarkan kita pentingnya mengelola keuangan mulai dari sekarang untuk masa depan yang lebih baik.
Pertama, sebisa mungkin hindari kredit. Akan ada bunga yang harus dibayar lebih nantinya. Hindari kredit hanya sekadar untuk membeli barang yang tak begitu penting.. Tiga bulan sejak lulus kuliah saya bisa membeli motor seharga 18 juta secara tunai. Saya tidak mau kredit, padahal pihak showroom menyarankannya. Ketika itu saya sengaja menunda tiga bulan untuk membeli motor agar ada surplus di tabungan. Begitu ada sekitar 10 jutaan baru saya membeli motor. Jika diperhitungkan, kredit motor itu selama sebulan akan menambah beban pembayaran hampir 1,5 jutaan.
Kedua, membiasakan hidup miskin, dengan dompet tipis. Sejak kuliah saya hanya menarik selembar uang 50 ribu. Secara tak langsung cara ini menekan pengeluaran dan meminimalisir lapar mata. Duit 50 ribu bisa bertahan hingga 2-3 hari di dompet selama masa kuliah. Kebiasaan ini terbawa hingga sekarang, ketika saya sudah bekerja setahun lamanya. Tapi ini hanya untuk kebutuhan pribadi saja ya.
Kemudian, jangan terlalu banyak mengisi e-money/e-wallet. Cashback dan lain-lain itu hanyalah ilusi psikologis. Cashback itu hanya sekian persen dari total belanja, bukan? Belum lagi syarat cashback misal belanja minimal sekian. Itu “suruhan” agar belanja banyak, lalu dikembalikan sedikit. Saya sudah buktikan, dengan jatah uang saya selama seminggu di dompet sebesar 300 ribu saya taruh di e-money, dan ternyata diskon, promo, dan cashback bikin niat jajan jadi meningkat.
Lalu, alokasikan dana buat hobi. Untuk makan dan kebutuhan sehari-hari mungkin saya masih suka hemat, tapi kalau buat hobi rasanya agak susah. Ini penting karena hobi adalah kebutuhan rohani dan buat kepuasan tersendiri. Cari duit tapi stres, ada tekanan pekerjaan. Sila alokasikan sebagian kecil untuk membeli mood boosting dengan cara ini.
Terakhir, usahakan Melirik investasi. Boleh deposito, boleh reksadana, boleh peer to peer, atau instrumen lain yang disuka. Cari yang cocok. Belajar sedikit- sedikit tentang investasi.
Baca Juga: Cara Mulai Menabung Jika Kamu Ingin Membeli Rumah dalam 5 Tahun Ke Depan
Setelah saya menerapkan beberapa kebiasaan ini dalam mengelola keuangan semuanya jadi lebih terarah. Ada uang yang disisihkan untuk masa depan nanti. Ketika sudah tak lagi bekerja masih ada sisa uang yang dikelola sehingga tak perlu lagi memusingkan keuangan.
Sumber: Vin Riss