kisah 7

Mencoba Keluar Dari Zona Nyaman, Aku Hampir Menyerah karena Sempat Gagal

Kisah Utama

UrbanWomen – Aku Nining, 26 tahun, wirausaha, di Jawa. Sebelumnya, tidak pernah terpikir untukku memulai usaha sendiri. Dulu, aku berpikir bahwa buka usaha sendiri itu menyulitkan dan pasti sangat lelah. Jadi setelah lulus aku memutuskan untuk bekerja di sebuah coffee shop saja.  Saat pertama kali bekerja, rasanya aku begitu bersemangat. Apalagi dulu coffee shop tersebut belum sebesar sekarang. Jadi aku perlu bekerja ekstra. Semakin lama, coffee tersebut bertambah ramai. Aku semakin sibuk.

Aku beruntung karena memiliki lingkungan kerja yang begitu positif, saling mendukung satu sama lain. Begitupun atasanku, sangat baik. Inilah salah satu alasan kenapa aku betah bekerja di tempat tersebut hingga bertahun-tahun. Tapi, memang aku sempat merasa jenuh dengan pekerjaanku setelah beberapa tahun bekerja di sana.  Di sinilah aku merasa ragu, apakah aku harus resign dari pekerjaan dan membuka bisnis sendiri atau tidak. Di sisi lain, aku merasa sudah sangat nyaman di pekerjaan ini. Tapi sampai kapan aku terus bekerja di orang lain.

Banyak sekali pertimbangan sebelum aku memutuskan untuk resign. Salah satunya dari segi penghasilan. Jika aku keluar dari pekerjaan, maka risikonya bisa saja aku tidak mendapatkan penghasilan sebesar ini. Belum lagi kemungkinan yang bisa terjadi. Misalnya, usahaku bangkrut dan lain sebagainya.  Namun,  setelah aku pikirkan kembali, aku sudah memiliki pondasi jika keluar dari pekerjaan ini. Ilmu yang aku dapatkan sudah cukup untuk membuka usaha sendiri.

Setelah mempertimbangkannya cukup lama, akhirnya aku memutuskan untuk keluar. Mulai memberanikan diri untuk membuka usaha kopi gerobak. Aku mulai menghitung berapa biaya yang dikeluarkan. Awalnya cukup merasa stres dan ragu apakah pilihanku salah. Apalagi karena di hari pertama jualanku belum ramai. Tak sedikit orang yang menyalahkan atas keputusan yang aku ambil keluar dari zona nyaman. “Kan udah enak kenapa mesti keluar dari pekerjaan, sekarang cari kerja susah loh.” 

Karena banyak yang mengomentari seperti itu, aku sempat merasa down. Tapi, karena aku memiliki tujuan yang cukup kuat demi mencapai cita-cita, aku coba bangkit kembali. Tentu ini juga atas dukungan orang-orang yang yang mendukungku. Dan aku mulai yakin, untuk mencapai apa yang kita inginkan tentu tidak mudah dan begitu banyak rintangan yang dilalui.

Baca Juga:  Suami Lebih Suka Curhat ke Orang Lain, Rumah Tanggaku Jadi Berantakan

Perlahan, aku mulai bangkit lagi dan membuat akun media sosial. Aku belajar bagaimana cara memanfaatkan media sosial untuk jualan. Jualanku mulai ramai, satu persatu pengunjung datang. Teman-temanku juga membantu mempromosikan jualanku melalui akun media sosial mereka. Kini jualanku semakin ramai. Meskipun aku juga pernah merasa stress karena jualanku sepi. Sekarang, aku lebih bisa menikmati proses ini, dan berani mengambil risiko. Belajar banyak hal agar bisa survive.

Untuk bisa keluar dari zona nyaman, banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Tapi ini bisa menjadi salah satu cara untuk mengembangkan diri dan mencoba banyak hal baru. Meski awalnya sulit, keluar dari kenyamanan mungkin merupakan langkah tepat untuk meraih impianmu yang belum terwujud.

Sumber: Nining, 26 tahun, nama disamarkan, di Jawa

Baca Juga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

Menu