barang-menumpuk

Menyingkirkan Barang yang Menumpuk, Memberi Banyak Dampak Positif untuk Tubuhku

Kisah Utama

UrbanWomen – Aku Rihanna, 28 tahun, freelancer, di Jakarta. Sebelum menikah, aku memiliki kebiasaan menumpuk barang yang sudah lama tak digunakan di rumah. Aku pikir, kebiasaanku ini tidak memberi dampak buruk untuk kesehatan. Rumahku sangat berantakan, dan aku sering menunda-nunda membersihkan rumah. Karena saat itu aku tinggal sendiri, jadi tidak ada orang yang menyuruhku untuk segera membersihkannya. Semakin lama, aku juga terbiasa menyimpan botol dan plastik bekas aku makan. Entah kenapa aku semakin malas membersihkan rumah. Aku bisa membersihkan rumah 3 kali dalam seminggu, atau bahkan seminggu sekali.

Kebiasaan buruk ini ternyata bisa memberi dampak bagi diriku ketika menjalani kegiatan sehari-hari. Aku menjadi malas bekerja, tidak mudah fokus dan mudah stress karena rumah berantakan.

Sampai akhirnya aku mencari orang yang memiliki permasalahan sepertiku, malas membersihkan rumah. Aku bertemu seseorang di sebuah platform, di mana dia berbagi cerita kalau dia pernah memiliki kebiasaan menimbun barang dan ini membuat dia stress. Setelah aku berbagi cerita dengannya, ternyata dia sudah melakukan kegiatan menyingkirkan dan membersihkan barang yang tidak memberikan manfaat atau menambah nilai dalam hidup.

Namun, dia menceritakan bahwa kita harus melawan rasa malas terlebih dahulu. Awalnya dipaksakan saja untuk rajin membersihkan, lama-kelamaan akan menjadi kebiasaan. Lalu, aku coba mengikuti beberapa caranya. Awalnya, aku sempat bingung harus mulai dari mana. Pertama aku memulai dari area rumah yang paling membutuhkan perubahan seperti ruang kerja, kamar tidur, dan rapur. Aku gunakan rak penyimpanan serbaguna yang fungsional. Aku lakukan satu per satu dan secara perlahan.

Lalu, aku menyiapkan satu kotak khusus untuk menyimpan barang tertentu. Aku isi kotak ini dengan barang yang dianggap sewaktu-waktu bisa diperlukan. Jika dalam tiga bulan, aku tidak menggunakan barang yang ada di kotak tersebut, maka itu tandanya aku harus membuangnya. 

Kurang lebih selama 2 tahun, aku sudah bisa menerapkan ini. Dampak positif yang pertama kali aku rasakan adalah menghemat waktu dan energi. Karena, aku bisa membersihkan barang lebih sedikit. Stres dan rasa malasku juga mulai berkurang, karena membersihkan rumah dari barang yang tidak digunakan memberikan aku kepuasan tersendiri. Rumah terlihat sangat rapi sehingga lebih enak dipandang.

Baca Juga: Peran Keluarga bagi Kehidupan

Aku coba untuk mengambil foto atau video ruangan yang hendak dibersihkan. Aku bandingkan foto sebelum dan sesudah melakukan bersih-bersih. Ini bisa menjadi motivasi untuk diriku agar semakin bersemangat membersihkan tempat-tempat yang masih berantakan di rumah. Kini, kebiasaan ini membuatku lebih semangat bekerja dan semangat menjalani hari. Meskipun memang di awal sangat sulit untuk membentuk kebiasaan ini. Tapi, asalkan ada niatan tentu setiap orang bisa dilakukan.

Setelah melakukan kegiatan menyingkirkan barang yang tidak memberikan manfaat, bukan berarti kamu punya alasan untuk membeli banyak barang baru. Belilah barang yang benar-benar kamu butuhkan. Jangan lapar mata, supaya barang yang dibeli bermanfaat dan tidak berakhir menjadi sampah. Rumah yang bersih, sangat membantumu mengurangi stress. 

 Sumber: Rihanna, 28 tahun, nama disamarkan, di Jakarta

Baca Juga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

Menu