Kelonggaran beraktivitas selama masa New Normal, menambah kesempatan bagi banyak orang untuk mencari nafkah kehidupan.
Meski beberapa bulan sempat terhenti, saya sangat bersyukur akhirnya pemerintah memberikan kelonggaran ini. Bagi saya, pandemi benar-benar memukul keras finansial keluarga. Setelah lama nggak kerja, pengeluaran harus detail direncanakan.
Sekarang kondisi pasca-pandemi makin sulit. Belum lagi, ada tagihan listrik yang tarifnya terus naik per bulan, cicilan motor, belanja harian, dll. Rasanya kok, nggak ada gunanya mengeluh, ya! Apalagi, kita cuma bisanya mengeluh di medsos.
Menurut saya pribadi, ini saatnya kita makin cerdas mengelola anggaran agar cukup sampai akhir bulan, Urbanesse. Hal yang pertama saya lakukan adalah membayar lebih cepat tagihan wajib agar lebih tenang dalam mengalokasikan anggaran lain yang sifatnya tidak mendesak. Setelah itu, uang yang tersisa bisa dipakai untuk keperluan penunjang lainnya. Seperti token listrik PLN, gas, kuota internet, dll.
Selanjutnya, saya juga menggunakan aplikasi fintech untuk mendapatkan diskon atau cashback dari beberapa tagihan. Lumayan, kan bisa makin hemat!
Tidak jarang, ketika tanggal tua, anggaran yang saya miliki hampir tak tersisa sama sekali. Hehe.. kalau sudah begini, saya menggunakan “jurus” pamungkas.
Yes, membuka piggy banks alias celengan anak yang isinya koin-koin recehan semuanya haha.. Jangan salah, lho! Meski cuma recehan, perolehannya bisa Rp 100 ribu, bahkan pernah dapat sampai Rp 200 ribu. Syukur banget, ada celengan anak yang jadi penyelamat di tanggal tua.. hehe..
Saya juga melakukan beberapa trik agar anggaran bisa sedikit terkendali. Seperti membeli bahan makanan di pasar tradisional untuk stok seminggu. Harganya bisa lebih murah, apalagi kalau beli sayur-sayuran untuk stok di rumah.
Selain itu, ketika malam hari, saya nonaktifkan smartphone untuk mengurangi penggunaan kuota. Simpel sih, tapi efektif banget karena bisa hemat kuota sampai akhir bulan.
Kemudian, sebelum berangkat kerja, saya memastikan, semua peralatan listrik di rumah seperti charger HP atau televisi, sudah dicabut dari stop kontak supaya irit konsumsi listrik.
Saya sadar mungkin situasi New Normal tak bisa membuat keadaan yang sama seperti semula. Tapi, setidaknya kita semua harus tetap berdiri dan bangkit. Ibarat menuju perang, kita harus punya persiapan yang baik. Sama seperti saya, untuk menghadapi New Normal, harus bisa mengelola anggaran dengan baik dan menerapkan gaya hidup hemat.