Nyinyir Salah Satu Tanda Iri Hati?

Inspirasi Hati

Dulu saya pernah memiliki pengalaman dapat sindiran dari orang lain. Saya dibilang kurusan setelah habis nikah karena kata teman saya, saya kurang bahagia.  

Sempat merasa kurang nyaman mendengar  komentar tersebut namun saya belajar menanggapinya dengan positif, saya lihat dan analisa kembali kehidupan teman saya yang mengomentari seperti itu ternyata hidupnya tidak jauh lebih baik dari kehidupan saya, jadi saat itu saya pikir buat apa saya merasa sakit hati dengan komentar pedasnya. Mungkin maksudnya bercanda namun ini pelajaran juga buat saya, bahwa alangkah baiknya ketika ingin mengomentari orang lain saya bisa menahannya dan dipikirkan kembali apakah ucapan tersebut akan menyinggung orang lain atau tidak MESKI dibumbui dengan senyum dan candaan, karena kita tidak pernah tahu suasana dan kondisi hati orang lain pada saat menerima komentar tersebut. 

Reaksi saya saat komentar tersebut meluncur dari bibir teman saya, saya hanya menjawab iya nih kurusan, karena memang suami lebih suka saya kurus dan sehat, gemuk juga nggak masalah yang penting sehat nggak sakit-sakitan lagipula saya sedang giat senam dengan teman-teman di lingkungan RT saya”. Seketika teman saya yang berkomentar tersebut hening, dan ia meminta maaf atas komentarnya pada saya. 

Saya memilih untuk tidak menjawab sinis karena saya pikir buat apa juga membalikkan sinis komentar orang tersebut, nggak ada bedanya saya dengan teman saya itu jika saya balas-balasan mengomentari nyinyir padanya, setidaknya dengan dia mengucap maaf berarti ia tahu bahwa komentar nya memang ada yang kurang baik ke orang lain. 

Pelajaran buat saya juga untuk tidak melakukan hal yang sama seperti yang teman saya lakukan serta tidak menanggapi negatif dan reaktif berlebihan ketika ada teman yang iri pada kehidupan, karir dan bentuk tubuh kita lalu berkomentar negatif ke diri kita.  

Saya belajar untuk tidak bereaksi negatif pada rasa iri hati orang lain yang di wujudkan dalam bentuk ucapan karena saya sudah banyak mendapat keberkahan dalam hidup yang harusnya saya syukuri: memiliki keluarga yang baik, tubuh dan jiwa yang sehat jadi sudah tidak ada waktu untuk sentimen denngan pendapat miring dari orang lain karena saya sudah menikmati hidup saya yang cukup ini, jadi buat apalagi memusingkan komentar orang yang bukan diri saya kan ?.

Ucapan kita adalah cerminan hati dan pikiran kita sendiri

Pelajaran dari pengalaman saya adalah Rasa syukur atas apa yang kita miliki yang mampu menggerus perasaan iri pada orang lain…jadi ketika kita sudah bersyukur banyak, maka rasa iri pun musnah dari diri saya, segala tindakan dan ucapan yang keluarpun jadi saya pikirkan dulu sebelum meluncur keluar, yang pasti ucapan yang keluar adalah yang membawa kebaikan buat diri saya. Ucapan yang baik akan kembali pada diri saya begitupun yang buruk, maka saya lebih memilih bereaksi dengan cara-cara yang baik-baik saja daripada membumbui rasa iri hati dnegan sikap nyinyir ke orang lain.

Jujur saja dengan melakukan hal ini bukan malah membuat hidup saya jadi buruk malah sebaliknya hidup saya jadi jauh lebih baik dan tenang serta membuat saya belajar berprasangka positif ke orang. Jika benarpendapat mereka saya terima jika salah pun nggak membuat saya jadi down dan mencaci melainkan jadi pembelajaran untuk kehidupan saya sehari-hari agar saya tahu batasan diri.

 

Baca Juga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

Menu