Pernah Diselingkuhi, Di Hubungan Baru Aku Belajar untuk Memberikan Batasan

Pernah Diselingkuhi, Di Hubungan Baru Aku Belajar untuk Memberikan Batasan

Kisah Utama

UrbanWomen – Aku Okta, 27 tahun, karyawan swasta, di Jakarta. Pengalaman hubungan masa lalu memberiku banyak pelajaran di hubungan selanjutnya. Pacarku pernah berselingkuh dengan temanku sendiri. Memang salahku yang tidak memberi batasan, membiarkan temanku dekat dengan pacarku sendiri. Dia adalah teman yang paling aku percaya. Dia tempatku berbagi cerita. Aku merasa nyaman bisa bercerita tentang apapun, mulai dari masalah keluarga sampai asmara.

Akulah orang yang mengenalkan pacarku pada teman dekatku. Tiap kami bertengkar dan aku tidak bisa dihubungi, pacarku selalu menghubungi temanku. Awalnya aku merasa sangat terbantu, temanku yang menjadi penengah setiap kami bertengkar hebat. Tanpa aku sadari, pacarku jadi sering berkomunikasi dengan temanku, mulai dari minta pendapat, dan bercerita tentang masalah mereka satu sama lain.

Aku tidak pernah mengetahui bahwa mereka sangat sering berkomunikasi. Namun, tanpa aku sadari, pacarku sering bertanya mengenai temanku ini. Tanpa curiga, aku menceritakan hal apa yang dia sukai, bagaimana kita bisa berteman, dan lain sebagainya. Dengan mudahnya, aku langsung mempercayainya.

Aku merasa sangat senang waktu itu, setelah tahu bahwa temanku dekat dengan pacarku. Itu berarti pacarku mudah bergaul dengan teman-temanku yang lain juga. Tapi ternyata apa yang aku pikirkan salah. Justru mulai dari sinilah kisah hubunganku berakhir dengan perpisahan.

Sudah banyak yang memperingatkan aku bahwa mereka jangan terlalu dekat. Namun, tetap saja aku tidak peduli dan selalu mencoba berpikir positif. Aku rasa tidak mungkin jika mereka berbuat yang aneh-aneh di belakangku. Jadi, apa yang dibicarakan orang-orang aku abaikan begitu saja. Aku benar-benar tidak memiliki batasan waktu itu.

Aku tidak memberi batasan yang jelas, bahwa mereka tidak boleh terlalu dekat karena perselingkuhan mungkin saja terjadi jika tidak ada batasan. Aku mulai merasa ada yang janggal. Seperti ada yang mereka sembunyikan, dan ini berlangsung sekitar 2 tahun lamanya. Aku juga tidak diizinkan untuk mengecek ponsel pacarku lagi dengan alasan bahwa itu privasi. Padahal, sebelumnya dia tidak masalah jika aku melakukannya.

Aku semakin curiga, dan akhirnya diam-diam mengecek ponselnya. Benar saja, ada DM dari temanku dan isinya membuatku kaget. Ternyata pacar dan temanku diam-diam berpacaran. Aku sangat kecewa, terutama pada diri sendiri yang sejak awal memang membiarkan mereka untuk semakin dekat. Setelah mengetahui ini, aku memilih untuk menyudahi hubungan dengannya. Sedangkan temanku, tetap bersama dengannya, dia tidak peduli bagaimana perasaanku. Rasanya kecewa sekali, tapi ini bisa menjadi pembelajaran untuk diriku yang mesti membuat batasan dan tidak membiarkan kejadian ini terulang dua kali.

Baca Juga: 5 Zodiak Ini Suka Oversharing Hubungan Cinta. Kamu Termasuk Gak?

Setelah aku bisa menerima dan memaafkan mereka, aku baru menjalin hubungan yang baru. Tidak lagi membiarkan pacarku sangat dekat dengan teman perempuanku. Kenal secukupnya, tidak terlalu akrab. Aku membuat batasan untuk tidak terlalu sering berkomunikasi dengan teman-teman perempuanku. Tiap ada masalah cukup diselesaikan berdua, tanpa melibatkan orang lain. Ya, hubungan pengalaman di masa lalu membuatku jadi lebih hati-hati. Meski pernah kecewa, tapi hubunganku berikutnya menjadi lebih baik karena ini.

Tiap hubungan yang gagal, kita bisa mendapat banyak pelajaran berharga untuk hubungan selanjutnya. Masa lalu tidak dapat dihapus, namun bisa menjadi pembelajaran penting bagi kehidupan atau hubungan selanjutnya.

Sumber: Okta, 27 tahun, nama disamarkan, di Jakarta

Baca Juga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

Menu