K4-Juni

Selalu Curhat ke Sahabat Perempuannya, Membuat Masalah Hubungan Kami Semakin Rumit

Kisah Utama

UrbanWomen – Aku Tina, 27 tahun, karyawan swasta, di Jawa. Hubungan yang pernah aku jalani berakhir begitu saja hanya karena pacarku memiliki seorang sahabat perempuan. Sebetulnya, aku tidak masalah jika dia memiliki seorang sahabat. Tapi, yang jadi permasalahannya ketika sahabatnya itu selalu ikut campur dalam hubungan kami. Apalagi, pacarku ini selalu menceritakan semua masalah hubungan kami padanya.

Entah apa yang dipikirkan pacarku, setiap ada masalah selalu bercerita pada sahabat perempuannya. Aku merasa dia sudah oversharing, karena tidak memikirkan terlebih dahulu apakah hal tersebut perlu diceritakan oleh sahabatnya atau tidak. Seperti, ketika aku bertengkar dengan pacarku ini hanya karena aku tidak mengizinkan pacarku untuk mengecek ponselku. Karena, jika aku beri pinjam, dia selalu mengecek isi pesan media sosialku, dan lain sebagainya.

Kebiasaannya ini membuat aku risih dan semakin lama aku tidak memberinya izin untuk membuka ponselku. Masalah ini, kemudian dia ceritakan pada sahabat perempuannya tersebut. Belum lagi, dia juga menuduh aku memiliki pria lain, dan sebagainya. Masalah yang seharusnya masih bisa diselesaikan berdua, bertambah rumit karena ada orang lain yang ikut campur. 

Saat itu, aku justru bertambah marah pada pacarku. Ditambah, sahabat perempuannya ini menceritakan lagi masalah kami kepada teman-teman lainnya. Sampai aku pernah merasa bersalah pada pacarku, karena banyak orang yang menyalahkanku. Masalah hubungan kami yang tidak besar pun, diceritakan ke sahabatnya. Seperti ketika aku sedang sibuk bekerja, sehingga jarang memberinya kabar, dia merasa kecewa dan kesal, kemudian dia menceritakannya pada sahabatnya tersebut. 

Jelas saja, aku ditegur oleh sahabatnya itu. Terkadang aku merasa jika sahabatnya terlalu ikut campur. Berkali-kali aku sudah bilang padanya bahwa aku tidak suka kalau dia terlalu oversharing ke orang lain tentang hubungan kami. Semula dia sadar kalau perilakunya ini salah. Tapi entah kenapa dia Kembali mengulangi kesalahan yang sama.

Aku sangat marah padanya. Aku pernah menegur sahabatnya supaya tidak terlalu ikut campur masalah hubungan kami, tapi tetap saja dia merasa ingin menjadi pahlawan sehingga masih terus-menerus ikut campur. Kurang lebih selama 3 tahun, aku merasa masalah hubungan kami sama saja. Tidak ada kemajuan. Mungkin, salah satu penyebabnya karena pacarku tidak bisa menyelesaikan masalah hubungan kami tanpa campur tangan orang lain. 

Terkadang, sahabatnya juga menyindirku di media sosial. Tentu, hal ini sama saja memperparah masalah hubungan kami. Sedangkan pacarku selalu membela sahabatnya tersebut. Banyak temanku yang mengetahui hal ini menyuruhku untuk mundur saja. Karena jika diteruskan, masalah akan semakin bertambah. 

Awalnya, aku memilih untuk bertahan dan mencoba memperbaiki hubungan ini, tapi ternyata sangat sulit.

Aku sering kali disalahkan orang-orang karena memiliki pacar yang oversharing. Akhirnya, aku menuruti apa yang dikatakan teman-temanku untuk tidak melanjutkan hubungan dengannya. Aku memilih untuk putus saja. Walaupun terasa berat, karena sejujurnya waktu itu aku masih sayang padanya. Tapi, aku harus lebih menyayangi diriku sendiri. Tidak memaksakan hubungan yang sebetulnya harus diakhiri.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Oversharing Hubungan Cinta Itu Gak Sehat

Kini, aku menjadi lebih selektif lagi dalam memilih pasangan. Tidak terburu-buru lagi.

Mencari dukungan dari orang lain tentu sah-sah saja, tapi jika sudah melegalkan segala cara, termasuk mengumbar masalah pribadi, rasanya terlalu berlebihan. Orang yang seharusnya tidak perlu tahu atau tidak ingin tahu malah jadi “mengonsumsi” cerita hidupmu. Padahal, simpati yang didapatkan belum tentu tulus diberikan dan ada risiko kehilangan privasi. 

Sumber: Tina, 27 tahun, karyawan swasta, di Jawa.

Baca Juga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

Menu