Hal buruk tentang mantan

Sering Membicarakan Hal Buruk Tentang Mantannya, Ternyata Dia Belum Move On

Kisah Utama

UrbanWomen – Aku Yeri, 28 tahun, karyawan swasta, di Jakarta. Aku bertemu dengan seorang pria yang dikenalkan temanku. Dia terlihat sempurna di awal. Begitu perhatian dan sopan. Dia selalu memiliki topik obrolan yang menarik. Kami saling bertukar cerita tentang kegiatan sehari-hari sampai kisah cinta masa lalu. Sebelum berpacaran dengannya, dia sempat bercerita bahwa dia pernah diselingkuhi dan sudah banyak berkorban tapi justru mendapat balasan seperti itu.

Entah benar atau tidak, tapi karena dia cerita seperti itu aku merasa kasihan padanya. “Tega sekali dia membohongi kamu seperti itu, padahal kamu sudah banyak berkorban untuknya” kataku. Dengan mudahnya aku mengambil kesimpulan bahwa mantan pacarnya jahat sekali padanya. Tidak menghargai semua pengorbanan yang sudah dilakukannya. Aku mulai kagum padanya, karena sepertinya dia laki-laki yang setia dan baik. Aku tidak menyadari bahwa sikap dia yang menjelek-jelekan mantannya itu sebetulnya adalah red flag. Seharusnya aku tidak melanjutkan hubungan dengannya. 

Dia yang menjelek-jelekan mantannya aku kira menjadi suatu pertanda bahwa dia sudah move on dan tidak ingin menjalin komunikasi lagi. Tapi ternyata tidak demikian. Setelah kami berpacaran, aku melihat ada tingkah laku yang aneh darinya, seperti menyembunyikan sesuatu. Dia tidak mengizinkan aku meminjam handphone-nya. Aku masih memaklumi hal ini, karena mungkin dia tidak suka jika ada yang menggunakan handphone miliknya. 

Tapi aku perhatikan, dia sering sembunyi-sembunyi membalas chat atau mengangkat telepon dengan alasan ada urusan pekerjaan. Setelah aku mencari tahu ke beberapa temannya, benar saja ada yang bilang padaku bahwa dia berhubungan lagi dengan mantan yang pernah dia ceritakan padaku. Bahkan, dia mengajak mantannya tersebut balikan. Ternyata selama ini aku hanya dijadikan pelampiasan saja untuknya, sambil menunggu mantannya kembali padanya.

Jelas saja, aku marah setelah mengetahui hal ini. Bagaimana bisa dia membicarakan hal buruk tentang mantannya, tapi ternyata dia masih menginginkan wanita tersebut. Setelah bukti terkumpul dan aku menanyakan langsung padanya, dia justru menyalahkan aku yang selalu berpikiran negatif tentangnya. Dia selalu mengelak dan tidak mau mengakui jika dia salah. Karena masalah sudah berlarut-larut, aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini. Aku paham bahwa sebenarnya dia ingin kembali pada mantannya dan terpaksa menjalani hubungan denganku. 

Baca Juga: Red Flags: Lampu Merah Buat Hubungan Kamu

Aku sangat kecewa padanya dan ternyata banyak hal yang seharusnya sudah aku sadari dari awal bahwa dia manipulatif, tapi aku malah menganggap bahwa dia pria yang sangat baik. Setelah putus, benar saja tak lama aku dengar dia sudah kembali dengan mantan pacarnya.

Kamu mesti berpikir ulang lagi untuk berhubungan dengan seseorang yang berani membicarakan hal buruk tentang mantannya. Karena tidak menutup kemungkinan, ketika putus dia akan memperlakukan hal yang sama padamu. Membicarakan hal buruk tentang mantan bukan berarti orang tersebut sudah move on. Justru bisa jadi dia hanya menutup-nutupi kebohongannya saja dan menyalahkan orang lain atas kesalahan yang dilakukan.

Sumber: Yeri, 28 tahun, karyawan swasta, di Jakarta

Baca Juga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

Menu