Tema artikel Februari Ekspektasi vs Realita Pernikahan (di mata perempuan lajang)

Urbanesse, pernah tidak kamu berekspektasi seperti berikut :

1. Bahwa menikah merupakan solusi ketika merasa lelah bekerja, (karena merasa jika menikah maka kehidupan ekonomi kita akan dijamin oleh pasangan dan dengan menikah tidak harus merasa capek-capek lagi bekerja).
2. Merasa percaya bahwa dengan menikah kekecewaan selama masa berpacaran yang penuh dengan air mata akan berakhir di gantikan dengan kebahagiaan (merasa bahwa menikah agar bahagia)
3. Bahwa dengan menikah bisa selalu bersama (ada teman curhat, partner kala beristirahat dan lebih banyak kebersamaan yang pasti akan membuat hati selalu tenang dibanding saat masih berpacaran).
4. Seringnya, terjadi problem dan perbedaan realita saat pacaran dan memasuki masa pernikahan, baik dari sifat maupun pernikahan.

Dan masih banyak ekspektasi lainnya yang pasti pernah Urbanesse alami juga, bukan?

Benarkah ekspektasi pernikahan yang pernah kita alami tersebut sesuai dengan realitanya? dan,
Bagaimana cara kamu melewati fase tersebut dalam menjalaninya?

Yuk bagikan pengalamanmu melalui tulisan seputar tema tersebut pada kami. Kirim ke email urbanwomenministry@gmail.com atau bisa langsung kamu upload tulisanmu ke web urbanwomen.org via menu Berbagi Cerita.

Batas waktu pengiriman tulisan kami terima paling lambat pada hari Rabu 13 Februari 2019.

Ayo bagikan ceritamu. semoga pengalamanmu bisa berdampak dan membantu untuk perempuan lainnya ladies.