Urbanesse, pernahkah kamu mengalami situasi & kondisi berikut :
1. Sulit menahan diri untuk tidak, mengomentari dan menanggapi postingan di sosial media atau percakapan langsung dengan orang lain berkaitan dengan hal yang tidak sejalan dengan pendapat/pandanganmu, lalu pada akhirnya kamu terlibat perdebatan panjang yang kamu sadari bahwa tidak membawa kebaikan untuk dirimu sendiri.
2. Apakah URBANESSE pernah Menjalankan hal sesuai dengan ajaran yang di yakini, NAMUN kamu jalani bukan karena keyakinan dari dalam diri, bukan hasil perenungan/refleksi spritual diri, melainkan karena terdorong dari desakan/ajakan orang terdekat atau ikut-ikutan orang lain agar merasa kekinian & terlihat baik ?
3. Atau apakah kamu pernah mengalami pergolakan batin, saat di mana sedang merasa galau dan kecewa lalu memilih untuk curhat habis-habisan ke orang lain namun setelah itu hatimu masih merasa sepi/hampa, galau & mengalami ketidaktenangan batin lainnya.
Tema kali ini kami ingin mendapatkan pengalaman tentang :
Apakah kita benar-benar membutuhkan Tuhan di segala situasi, kondisi ATAU apakah kita sebenarnya hanya mengutamakan/mengandalkan Tuhan hanya di waktu-waktu tertentu saja untuk sekedar “saja” mengingat-NYA?
Bagaimana cara kita menahan diri untuk tidak melakukan hal negatif yang tidak membawa kebaikan untuk diri kita sendiri TANPA harus bersikap ikut-ikutan agar nampak kekinian dan terlihat baik? Karena hubungan dengan Tuhan bersifat vertikal.
Serta beberapa pengalaman yang berkaitan dengan proses pembelajaran&perjalanan spritual kita dalam mengutamakan Tuhan di setiap langkah yang kita tempuh lainnya yang pernah dialami.
Yuk Ladies, bagikan cerita pengalamanmu berkaitan dengan tema tersebut. Kirim ke email urbanwomenministry@gmail.com *batas akhir pengiriman pada Rabu, 10 Mei 2019*. Ayo bagikan ceritamu & menjadi inspirasi untuk perempuan lainnya.