Urbanwomen – Ini pengalaman pribadiku dalam mencintai diri sendiri. Jujur dulu aku sangat bucin — butuh cinta. Aku selalu membutuhkan seseorang yang dapat membuatku bahagia. Semuanya berubah ketika orang yang kusayangi meninggalkanku pada akhir tahun 2018. Rasanya hidupku hampa. Aku marah, sedih, kecewa, gampang sekali mengalami moodswing. Mungkin beberapa jam aku bisa tertawa bersama teman, pada jam selanjutnya aku kesepian, aku menangis sendirian di kamar, sampai berbulan-bulan. Bobotku turun 7 kilogram. Aku tidak mengingkari bahwa ketika itu aku dalam fase stres berat.

Namun semenjak skripsi menuntut untuk diselesaikan mau tidak mau aku harus sadar dan bangkit. Aku tahu aku tidak bisa begitu terus-terusan. Perlahan-lahan aku mulai berubah. Aku mulai dapat tersenyum ikhlas tanpa paksaan, sadar bila selama dua tahun sebelum ditinggalkan orang yang kusayangi itu ternyata aku justru kehilangan diri sendiri.

Dalam mencintai diri sendiri aku mulai merasakan kebebasan, tidak takut atau malu dipandang buruk oleh orang lain. Sebelumnya, jika ada yang berpikiran buruk tentangku, aku mudah terpengaruh dan mudah merasa kecewa. Semenjak menjalankan konsep I love my self aku tidak gampang sakit hati, bahkan bila ada orang sampai menghina atau merendahkanku. Aku malah semakin masa bodoh terhadap perkataan tidak benar yang diucapkan orang tentangku.  Toh anggapan buruk orang-orang itu muncul karena persepsi mereka sendiri. Mereka tidak kenal aku yang sebenarnya. Hanya Tuhan, diriku sendiri, dan orang terdekatku yang mengenal siapa aku sebenarnya.

Baca Juga: Berawal Jual Jamu Keliling, Kini Saya Punya Depot Jamu Sendiri

Jadi, yah… dengan mencintai diri sendiri aku merasakan ketenangan batin. Seburuk apapun hinaan atau fitnah yang datang kepadaku aku tidak ambil pusing. Toh jika ada yang berbuat buruk padaku maka sesungguhnya mereka telah menunjukkan sifat mereka sendiri. Aku akan tetap tersenyum melalui badai masalah yang datang, because I love myself. ( Raini )