Urbanwomen – Menurut beberapa penelitian, ternyata wanita lebih rentan mengalami gangguan kesehatan mental lho, sisters! Wah, kenapa bisa begitu ya? Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah:
Ada kompleksitas peran wanita dibandingkan pria (Herdiana, 2021) misalnya wanita berperan lebih dalam mengasuh anak dan anggota keluarga yang lanjut usia selain itu wanita juga menjalani multi peran sebagai istri, ibu dan pekerja
Secara fisiologis, wanita mengalami beberapa hal secara spesifik pada tubuhnya yang tidak dialami oleh seorang pria. Contohnya: haid (menstruasi), hamil, melahirkan, menyusui
Rentan mengalami kekerasan, menurut World Health Organization (WHO), satu dari tiga perempuan di seluruh dunia pernah menjadi korban kekerasan, baik secara fisik maupun seksual, yang dilakukan oleh pasangannya. Sedangkan di Inggris, berdasarkan data Crime Survey for England and Wales, 80 persen korban kekerasan yang dilakukan secara berulang adalah perempuan. Selain itu menurut catatan Komnas Perempuan pada 2020, kekerasan terhadap istri (KTI) menempati urutan pertama yakni sebanyak 3.221 kasus (50 persen) dari seluruh total kasus kekerasan pada perempuan. Kemudian diikuti kekerasan dalam pacaran sebanyak 1.309 kasus (20 persen).
Lalu, apa saja gangguan mental yang rentan pada wanita?
- Depresi saat fase perinatal sampai dengan pasca melahirkan
Mengacu data WHO, sekitar 10% wanita hamil dan 13% wanita yang baru melahirkan mengalami gangguan mental, terutama depresi. Sementara depresi pascapersalinan, prevalensi secara global diperkirakan 100‒150 per 1000 kelahiran.
Di Amerika, menurut data terbaru yang dirilis Mei 2020, angka kasus gangguan depresi perinatal terbilang tinggi. Satu dari setiap 7 hingga 10 perempuan hamil dan satu dari setiap 5 hingga 8 perempuan yang baru melahirkan mengalami gangguan depresi.
Penelitian yang dirilis Maternal Mental Health Alliance pada 2014 mengungkapkan, diperkirakan antara 10% dan 20% wanita di seluruh negeri menderita penyakit mental perinatal. Dari wanita yang mengalami penyakit mental perinatal, 31% memiliki masalah kesehatan mental sebelumnya
- PTSD atau post-traumatic stress disorder yang disebabkan baby blues syndrome maupun kekerasan seksual
- Gangguan makan terkait dengan body image (real vs ideal self)
Berat badan kerap dianggap sesuatu yang dapat menimbulkan tekanan sehingga banyak wanita yang merasa dituntut untuk sempurna secara fisik. Gangguan makan, seperti bulimia nervosa dan anoreksia nervosa. Disebutkan jika 85% wanita mengalami bulimia dan anoreksia.
- Gangguan kecemasan menyeluruh (Generalized Anxiety Disorder) muncul dua kali lebih banyak pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki, sekitar 55%-60% adalah perempuan (American Psychiatric Assosciation, 2013)
Lalu, apa ya yang bisa kita lakukan untuk memelihara kesehatan mental ini? Ada banyak sekali cara yang bisa kita upayakan lho, sis!
-
- Meningkatkan kesadaran/pengenalan akan diri sendiri (self-awareness)
- Membangun “support system” sehingga pribadi tersebut mengetahui secara pasti wadah untuk berbagi cerita maupun beban yang sedang dialami
- Salah satu teknik pernafasan yang disebut pola pernafas kotal (square breathing) dalam dicoba dengan pola 4 x 4 (4 detik menarik nafas, 4 detik menahan nafas, 4 detik menghembuskan nafas dan 4 detik menahan kembali)
- Belajar untuk membangun batasan sehat dalam beberapa aspek:
- Mengelola waktu kerja dalam aktivitas sehari-hari (upaya mencapai work-life balance)
- Alokasi “me time”/waktu pribadi yang dapat digunakan untuk melakukan hobi/kegemaran
- Batasan sehat juga perlu diterapkan dalam membina relasi sosial
- Belajar untuk menghitung setiap hal yang dapat disyukuri dengan menyusunnya dalam jurnal bersyukur
- Berolahraga secara rutin untuk memproduksi hormone endorfin
- Take a break
- Perhatikan dan atur jadwal makan serta pastikan konsumsi makanan yang bergizi
- Atur pola tidur mu
Baca Juga: Toxic Relationship, sampai Didiagnosa Gangguan Mental
Referensi
- Herdiana, I. (2021). Perempuan Rentan Alami Masalah Kesehatan Mental, Pakar Psikologi UNAIR Uraikan Penyebabnya. UNAIR News. Diambil dari http://news.unair.ac.id/2021/04/26/perempuan-rentan-alami-masalah-kesehatan-mental-pakar-psikologi-unair-uraikan-penyebabnya/
- Pamungkas, A. W. (2021). Perempuan Rentan Jadi Korban Kekerasan: Mengapa dan Apa yang Harus Dilakukan. Diambil dari https://www.gooddoctor.co.id/hidup-sehat/wanita/perempuan-rentan-jadi-korban-kekerasan-mengapa-dan-apa-yang-harus-dilakukan/
- Putri, L.N. (2019). Hari Kesehatan Wanita Sedunia: Yuk, Jaga Kesehatan Mental Wanita!.
Diambil dari https://riliv.co/rilivstory/kesehatan-mental-wanita/
- Saputra, Y. (2021). Kesehatan mental: Depresi perinatal, pembunuh senyap yang mengintai keselamatan jiwa ibu dan anaknya. Diambil dari https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-56714093